Para pemain menyerang lebih mudah mendapatkan pujian atas penampilan mereka dalam satu pertandingan. Penilaiannya sederhana, yakni gol.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Sebaliknya, mereka yang bertugas menjaga pertahanan butuh aksi kelas dunia untuk mendapatkan lampu sorot.
Pada partai La Liga antara Real Madrid melawan Atletico Madrid yang berakhir seri 1-1 (8/4/2017), striker tim tamu, Antoine Griezmann, kembali menuai sanjungan.
Sebiji golnya pada menit ke-85 menghindarkan timnya dari kekalahan berhubung sempat tertinggal 0-1 lewat gol Pepe (52').
Akan tetapi, Griezmann bukan satu-satunya figur Atleti yang menerima pujian. Selain kiper Jan Oblak, bek tengah Stefan Savic juga berhak mendapatkannya.
Sejak awal pertandingan di Santiago Bernabeu, bek asal Montenegro itu bikin frustrasi barisan serangan Madrid. Seluruh anggota tubuh Savic bekerja untuk mengamankan gawang Atleti.
Salah satu momen dari Derbi Madrileno itu terjadi pada menit ke-31. Sepakan dari dalam kotak penalti oleh Cristiano Ronaldo ditanduk oleh Savic tepat di depan garis gawang Atletico.
Savic amat jeli membaca bola. Melihat Oblak terlalu jauh dari gawang karena berupaya menahan bola di kaki Ronaldo, mantan bek Fiorentina itu berlari cepat ke gawang kosong tanpa penjagaan sebelum membuang hasil tembakan CR7 dengan kepalanya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.758 |
Komentar