Tidak ada yang membantah kalau GP China di Sirkuit Shanghai kemarin lebih banyak menghadirkan drama ketimbang GP Australia. Jumlah overtake lebih banyak dan membuat balapan jadi lebih seru.
Karakter Shanghai memang memungkinkan untuk itu. Selain merupakan sirkuit permanen yang lebih lebar ketimbang Albert Park sehingga kans menyusul (overtake) lebih besar, tersedia pula pula tiga tempat ideal untuk aksi menyusul lawan itu.
Tempat ideal pertama pastilah di Tikungan 14, yang sebelumnya didahului oleh lintasan lurus sepanjang 1,2 km. Lalu Tikungan 1 yang memang di kebanyakan sirkuit selalu menjadi lahan untuk menyusul. Namun di Shanghai hari Minggu (9/4), Tikungan 6 justru jadi tempat paling menarik.
Walau tidak banyak, namun kualitas overtake yang dilakukan oleh Max Verstappen dan Sebastian Vettel sungguh patut diacungi jempol. Verstappen menyusul rekan setimnya di Red Bull, sementara Vettel dua kali menyusul lawan di sana. Pertama adalah Kimi Raikkonen, teman segarasi di Ferrari, dan korban berikut lagi-lagi adalah Ricciardo. Bahkan overtake-nya terhadap Ricciardo ini diwarnai oleh aksi wheel-to-wheel (senggolan ban) yang fair dan sekaligus dramatis.
Ada beberapa pebalap lain yang menyusul dengan aksi hebat pula, seperti Romain Grosjean dan Sergio Perez. Namun, highlight tetaplah apa yang dilakukan oleh Verstappen dan Vettel. Terutama oleh Verstappen yang start dari posisi 16 dan finis di posisi tiga.
Walau membuat balapan jadi lebih asyik dan seru, namun secara umum jumlah overtake di Shanghai menurun jauh ketimbang 2016. Tahun lalu ada 182 overtake dengan 70 menggunakan DRS (drag reduction system), sementara hari Minggu lalu hanya 54 overtake dengan 10 di antaranya menggunakan DRS.
Kecenderungan ini meneruskan apa yang terjadi di GP Australia, dari 50 di 2016 ke hanya 14 overtake tahun ini. Selain ban yang lebih besar sehingga lebih berat dikendalikan, mobil yang lebih lebar di depan dan belakang sampai menciptakan banyak udara kotor (turbulensi) bagi para pebalap di belakang yang ingin menyusul adalah penyebab lain overtake sangat tak mudah dilakukan di musim ini.
Walau ada yang bilang kualitas overtake lebih penting ketimbang kuantitas, namun bila kuantitas bisa didapat dengan kualitas yang terjaga, itu pasti kondisi idaman bagi para penggemar F1.
Editor | : | |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar