0 (26-24, 25-21, 25-16).
Kemenangan atas Pertamina menjadikan Elektrik PLN menduduki puncak klasemen. Mereka hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk memastikan lolos ke final.
Sebaliknya, bagi Pertamina ini merupakan kekalahan pertama pada final four I di Solo. Dengan demikian, mereka harus bekerja ekstra keras lagi pada final four kedua di Bandung.
"Kemenangan ini menjadi modal berharga untuk menghadapi final four II di Bandung. Setidaknya kami butuh satu kemenangan lagi agar bisa ke final," ujar Abdul Munif, asisten pelatih Elektrik PLN.
"Meski menang 3-0, kami harus bekerja keras. Pada set pertama, kedua tim saling kejar poin, sedangkan di set kedua kami berhasil unggul jauh meski sempat dikejar lawan. Performa tim berhasil kami pertahankan pada set ketiga," ucap Abdul.
Menurut Abdul, tim tetap butuh perbaikan agar mampu tampil lebih baik di Bandung. Tidak hanya saat passing, tetapi juga saat melakukan servis.
"Kami juga harus lebih mewaspadai quicker tim-tim lawan karena tim di final four sama-sama bagus," ujar Abdul.
Pelatih Pertamina, Risco Herlambang menyayangkan tim asuhannya gagal merebut set pertama. Jika berhasil mengambil set tersebut, dia memperkirakan hasil akhir di pertandingan itu akan berbeda.
"Kami seharusnya bisa mengambil set pertama. Bila itu dilakukan, hasil pertandingannya akan berbeda. Pemain terlihat tergesa-gesa. Selain itu receive dan servis kami memang jelek. Tidak ada servis yang bisa membunuh," ujar Risco.
Meski demikian, dia mengakui Elektrik PLN bermain bagus pada final four di Solo. "Mereka bermain bagus, baik itu dalam hal servis, smes, blok sampai receive. Sebaliknya, kami keteteran menghadapi mereka. Harus diakui ini bukan hari kami," tutur Risco.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar