Manajer Arsenal, Arsene Wenger, tidak memungkiri bahwa masa depan Alexis Sanchez dipengaruhi faktor finansial.
Pembaruan kontrak penyerang asal Cile itu menjadi agenda penting Arsenal untuk musim panas 2017. Sebab, ikatan kerja sama bakal kedaluwarsa pada 30 Juni tahun berikutnya.
Menilik peran vitalnya di lini depan, pihak Sanchez diyakini bakal menuntut kenaikan gaji secara signifikan. Diakui Wenger, hal ini memperlambat kesepakatan.
Maklum, untuk saat ini saja, Sanchez sudah tercatat sebagai pemain dengan bayaran tertinggi di klub dengan 140.000 poundsterling (sekitar Rp 2,3 miliar) per pekan.
"Kebanyakan kasus kontrak ditentukan bagaimana mencapai kesepakatan. Benar, faktor finansial terlibat di dalamnya," kata Wenger.
Most Premier League forward passes in the final third in 2016/17:
David Silva (439)
Alexis Sanchez (428)
Mesut Ozil (409)
Eden Hazard (372) pic.twitter.com/n134WbVuUD— Squawka Football (@Squawka) April 3, 2017
Kalau kata sepakat tidak kunjung tercapai, Arsenal pun terancam kehilangan pemilik nomor kostum tujuh itu.
Terlebih lagi, tim-tim besar Eropa bisa menggoda Sanchez dengan iming-iming tampil di Liga Champions, sesuatu yang mungkin tidak bisa dilakukan Arsenal pada musim 2017-2018.
Pasukan Wenger tengah tertahan di peringkat kelima klasemen Premier League - kasta teratas Liga Inggris atau tertinggal empat angka dari Manchester City selaku penghuni terakhir zona Liga Champions.
Akan tetapi, Wenger meyakini skenario terburuk itu tidak akan terjadi karena loyalitas Sanchez.
"Pada dasarnya, Sanchez ingin bertahan di klub ini. Tinggal bagaimana kami mencapai kesepakatan dengan agennya," ucap Wenger.
Selain Sanchez, tim berjulukan The Gunners juga tengah menggodok pembaruan kontrak untuk Mesut Oezil yang berakhir tahun depan.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Transfermarkt, Arsenal |
Komentar