Presiden Pusamania Borneo FC (PBFC) Nabil Husein Said Amin tidak tergiur dengan nama besar dan rekam jejak mentereng seorang marquee player.
Buktinya, manajemen tim asal Samarinda itu berani melewatkan kesempatan merekrut dua pemain Brasil, Lucio dan Brandao.
Lucio tercatat sempat membela Bayern Muenchen, Inter Milan, dan Juventus pada usia emasnya. Dia juga pernah didaulat sebagai kapten tim nasional (timnas) Brasil pada periode pertama kepelatihan Carlos Dunga.
Adapun Brandao tergolong sarat pengalaman di Eropa meski tidak pernah membela timnas. Dia sempat berkarier bersama Shakhtar Donetsk dan Olympique Marseille.
"Setelah berbagai pertimbangan, kami tidak mengambil Brandao. Begitu pula dengan Lucio karena kami sudah mengontrak Helder Lobato dan Yamasitha untuk bek tengah," kata Nabil.
Baca: Empat Pemain Gratisan yang Bisa Jadi Marquee Player di Indonesia
Latihan skuad Borneo FC di Stadion Utama Kaltim, Rabu (5/4) sore. #JayalahPesutEtam pic.twitter.com/yIww8GJwGi
— Borneo F.C. (@PusamaniaBorneo) April 5, 2017
Belum lama ini, sang patron kembali mendapatkan tawaran nama besar, yaitu Alessandro Mancini. Pemilik nama terakhir sempat menjajal karier dengan AS Roma, Inter Milan, dan AC Milan.
Lagi-lagi, Nabil belum tergoda untuk meminang pemain sayap dengan catatan sembilan penampilan bersama timnas Brasil itu.
"Fabio, agennya Reinaldo (PSM Makassar), menawarkan Alessandro Mancini ke saya. Namun, saya harus sabar dan tidak boleh terburu-buru," ujar Nabil.
Baca: Lima Fakta Menarik dari Sosok Carlton Cole, Striker Anyar Persib Bandung
Faktor usia juga bisa melatari penolakan klub berjulukan Pesut Etam kepada tiga pemain asal Brasil itu. Sebab, usia masing-masing pemain sudah melampaui 35 tahun.
Padahal, Liga 1 hanya boleh mengizinkan setiap klub mengontrak marquee player berumur di bawah 35 tahun.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Pusamania Borneo FC |
Komentar