Masa bermainnya di Werder Bremen baru memasuki bulan keempat, tapi Thomas Delaney sudah memiliki tempat di tim dan di hati para suporter klub itu. Gelandang Denmark keturunan Irlandia-Amerika Serikat itu meninggalkan klubnya, Kobenhavn, pada 1 Januari lalu.
Penulis: Dian Savitri
Penampilan debut untuk Bremen dilakukan pemain kelahiran Frederiksberg (Denmark) pada 3 September 1991 itu pada 21 Januari, saat menjamu Borussia Dortmund.
Hanya, empat partai perdana Delaney bersama Bremen dilalui dengan kekalahan. Delaney merasakan kemenangan pertamanya pada 18 Februari, ketika bertandang ke Mainz.
Pada laga itu, Bremen menang 2-0 dengan gol kedua dibuat oleh Delaney melalui tendangan bebas pada menit ke-23. Akan tetapi, pada menit ke-54, Delaney harus keluar lapangan karena diduga mengalami gegar otak.
Delaney harus absen pada dua pertandingan berikutnya.
Delaney kembali bermain pada 10 Maret, saat timnya menahan tuan rumah Bayer Leverkusen 1-1.
Bagusnya, sejak partai di mana Delaney mencetak gol itu, Bremen tak terkalahkan dalam lima laga berikutnya di Bundesliga. Itu termasuk pertandingan terakhir pada 1 April lalu.
Bremen menang besar 5-2 atas Freiburg dan Delaney membuat hattrick plus satu assist!
Dengan hasil itu, Bremen naik satu peringkat ke urutan ke-12 dan Delaney sudah menjadi pemain kunci agar timnya bisa survive di Bundesliga musim ini.
Delaney sangat senang bisa bermain di Bundesliga meski itu berarti meninggalkan Kobenhavn, sebuah klub sukses Denmark di mana ia juga menjadi kaptennya.
Buat Delaney, bermain di Bundesliga sama saja dengan bermain di Liga Champion.
“Bisa bermain di Liga Champions adalah impian setiap pemain. Masalahnya, klub Denmark punya kesempatan kecil untuk bermain di ajang itu. Di Bundesliga, saya seperti bermain di Liga Champions tiap pekan,” kata Delaney kepada Deutsche Welle.
Baca Juga:
- Diego Costa Ingin Jebol Man City
- Ada Satu Pemain Juventus di Balik Kepindahan Pogba ke Man United
- Ibrahimovic: Apakah Gol Saya Offside?
“Menyenangkan bermain di liga yang bagus seperti Bundesliga. Stadion selalu penuh, harapan besar tiap musim, dan setiap koran punya seksi sendiri untuk Werder Bremen,” lanjut pemain bertinggi badan 182 cm itu.
Dengan posisi Bremen saat ini, kompetisi antarklub Eropa menjadi ajang yang tidak akan diikuti musim depan. Bahkan untuk menang pun, Bremen harus melakukannya dengan kerja keras.
“Saya tidak datang ke Jerman untuk bermain menghindari degradasi tiap musim. Saya datang untuk memberikan pengaruh, menjadi pemain penting. Kalau ada satu hal yang saya pelajari, di Bundesliga tidak ada yang namanya laga enteng,” kata Delaney.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar