Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, dipaksa menjalani rubber game saat bertanding melawan Nipitphon Phuangphuapet/Jongkolphan Kititharakul (Thailand) pada babak kesatu Malaysia Terbuka 2017.
Praveen/Debby lebih dulu tertinggal satu gim sebelum akhirnya menang dengan skor 22-24, 21-12, 21-12, di Stadium Perpaduan, Kuching, Rabu (5/4/2017).
Pasangan yang menjadi unggulan keenam ini menilai kurangnya antisipasi saat berada di atas lapangan membuat mereka tidak dapat mengontrol permainan.
"Pertandingan ini adalah merupakan yang pertama bagi kami di stadion ini. Kami masih kurang antisipasi kondisi lapangan dan hal ini mengganggu pada gim pertama. Jadi, kami terus berada di bawah tekanan lawan," kata Praveen yang dilansir Badminton Indonesia.
Debby lalu mengatakan bahwa strategi menyerang lebih dulu menjadi kunci keberhasilan mereka meredam permainan Phuangphuapet/Kititharakul pada dua gim berikutnya.
"Pada gim kedua dan ketiga, kami sebenarnya bermain normal, tetapi kami lebih siap dibanding gim pertama," tutur Debby.
"Kami banyak mencari kesempatan untuk bisa menekan lawan terlebih dulu. Lapangan yang silau dan berangin menyebabkan kok saat naik jadi kurang bisa dikontrol, makanya harus diserang duluan," kata Debby lagi.
Pada babak kedua, Praveen/Debby akan menjumpai pemenang laga antara Choi Sol-gyu/Chae Yoo-jung (Korea Selatan) dan Hoo Pang Ron/Peck Yen Wei (Malaysia).
Sejauh ini, Praveen/Debby masih menjadi satu-satunya wakil ganda campuran Merah Putih yang lolos ke babak kedua Malaysia Terbuka.
Dari laga lain, dua pasangan ganda campuran Indonesia gagal melewati lawan mereka masing-masing.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar