Sampai pekan ke-30 Liga Inggris musim ini, Arsenal menempati peringkat keenam di klasemen. Hal itu membuat jatah finis di peringkat keempat menjadi sangat berharga bagi The Gunners.
Posisi keempat di klasemen menjadi zona idaman karena merupakan batas terakhir kelolosan ke Liga Champions 2017-2018.
Menengok tradisi, Arsenal seharusnya tak perlu cemas. Di bawah asuhan Arsene Wenger dalam dua dekade terakhir, The Gunners tak pernah absen finis di kawasan empat besar saat tutup musim.
Hal itu membuktikan kestabilan prima Arsenal dalam persaingan di papan atas.
Di sisi lain, fakta tersebut kini menjurus menjadi bahan olok-olok kubu rival, bahkan segelintir suporter The Gunners pula lantaran paceklik gelar yang terjadi sejak 2004.
"Saya telah membawa klub ke empat besar selama 20 tahun dan hal itu selalu dianggap remeh, seolah tidak ada apa-apanya," kata Wenger, dikutip BBC Sport.
There are two fully grown adults outside Colney. One dressed up as Wenger the other in a full kit, as Alexis. I'm done. pic.twitter.com/Jpru7twCxx
— Sadia (@TheGoonerette) April 4, 2017
Akan tetapi, peramu taktik berusia 67 tahun itu menyinggung bahwa jatah finis di peringkat keempat sekarang menjadi sangat berharga.
Maklum, Arsenal masih menempati peringkat keenam sampai pekan ke-30. Mereka punya 51 poin. Zona impian itu ditempati Manchester City (58 angka).
Di antara Arsenal dan Man City ada Manchester United (53), yang juga membidik jatah tiket di area Liga Champions.
"Tiba-tiba, finis di empat besar menjadi sangat penting. Saya senang orang-orang menyadari bahwa menyelesaikan musim di posisi tersebut tidak semudah kelihatannya. Target itu sangat mungkin tercapai," ujar Wenger.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BBC, Sky Sports |
Komentar