Semen Padang melupakan marquee player. Kabau Sirah, julukan Semen Padang, tengah fokus memaksimalkan kekuatan yang ada guna menyongsong Liga 1. Sang pelatih, Nil Maizar, bahkan sudah mengantongi nama pemain yang bakal mengisi 11 inti.
Penulis: Yosrizal
Memang, komposisi tersebut belum 100 persen mantap lantaran Nilmaizar masih harus melihat evaluasi dua partai uji coba kontra klub lokal Padang, Payakumbuh Selection, dan PS TNI sebelum berlaga di kompetisi.
Setidaknya, pelatih kelahiran Payakumbuh itu sudah memiliki kerangka tim. Nil menilai kalau skuatnya tinggal memantapkan pos gelandang bertahan dan lini depan.
Sejauh ini, arsitek 47 tahun itu terpincut dengan performa talenta lokal asal Papua, Fridolin Kristof Youku.
Gelandang 20 tahun itu tinggal menyelesaikan ujian terakhir di laga kontra PS TNI (5/4/2017) setelah tampil apik dalam uji coba perdana melawan Payakumbuh Selection (1/4/2017).
“Kami tak lagi menunggu marquee player. Tak mungkin juga saat ini mendapatkan pemain tenar di posisi gelandang bertahan. Kini, kami fokus dengan materi yang ada,” ujar Nil.
Nil mengaku puas dengan kemampuan Frido, sapaan akrab eks Semen Padang U-21 itu.
“Bisa jadi ia akan menjadi pilihan saya untuk posisi gelandang bertahan. Dia bagus secara teknis. Visi bermainnya juga jelas karena ia sudah disiapkan sejak di Semen Padang U-21,” tutur Nil.
"Ia tinggal meluangkan banyak waktu untuk menjalin kebersamaan dengan pemain lain. Mudah-mudahan, ia memenuhi kriteria saya," ucapnya.
Frido sudah memiliki tanda-tanda menjadi penerus Vendry Mofu dan Fandry Imbiri. Karier kapten Semen Padang U-21 pada 2016 itu berbeda dengan pemain didikan Kabau Sirah lain.
Pemain dari tim Kabau Sirah muda dengan materi pemain kelahiran di atas 1988 sebetulnya dibubarkan dan dikembalikan ke klub asal masing-masing. Namun, tidak demikian dengan Frido.
Baca Juga:
- Jadwal Siaran Langsung Olahraga 4 - 10 April 2017
- Dengar Julukan Mourinho, Pelatih Leicester Sebut Dirinya The Lucky One
- 10 April, Indra Sjafri Umumkan Skuat Timnas U-18
Gelandang kelahiran Sentani, Papua, 10 Februari 1997, itu justru diarahkan pelatih Welyansyah untuk mencoba trial di tim senior Semen Padang. Lewat rekomendasi Wely, Nil kemudian tak ragu mencoba Frido.
Penampilan Frido pun tak mengecewakan di laga kontra Payakumbuh Selection. Posisi vital langsung diembannya. Jika lolos dalam seleksi yang dilakukan Nil, Frido bakal menjadi generasi anyar Papua di Semen Padang setelah Vendry dan Fandry.
Butuh Tandem
Jika masalah gelandang bertahan selesai berkat kehadiran Frido, Kabau Sirah berarti tinggal menyelesaikan pekerjaan rumah di lini depan. Pasalnya, Marcel Sacramento tampak pincang tanpa tandem sepadan.
Sebelumnya, penyerang asal Brasil itu sangat padu bersama Nur Iskandar. Namun, kepergian teman duetnya itu membuat Marcel harus menemukan chemistry lagi.
Nil punya kecenderungan menduetkan Marcel dengan Vendry Mofu, bukan Tambun Naibaho atau striker muda Syamsul Bahri. Dari uji coba perdana, pasangan tersebut dinilai tim pelatih paling pas.
Kalau demikian, pos yang ditinggalkan Vendry bakal diisi Ko Jae-sung sebagai penyuplai bola di lini tengah.
“Ada kemungkinan seperti itu. Semuanya belum final. Kami ingin melihat lagi saat uji coba melawan PS TNI. Kalau komposisi ini berjalan bagus, maka menjadi acuan untuk di Liga 1,” kata Nil.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar