Arsenal dan Manchester City harus puas berbagi poin saat bermain 2-2 di Stadion Emirates pada Minggu (2/4/2017). Tim tamu unggul melalui gol cepat Leroy Sane. Arsenal mencetak gol dari kaki Theo Walcott yang langsung dibalas tembakan Sergio Aguero. Tandukan Shkodran Mustafi menyelamatkan The Gunners.
Berikut 5 hal menarik dari laga tersebut.
1. Pep Guardiola selalu bisa memberi kejutan dengan line up-nya
Pep Guardiola langsung membuat diskusi publik ramai di media sosial saat mengumumkan pada laga ini bahwa Jesus Navas menjadi bek kanan dan Kevin de Bruyne bermain sebagai holding midfielder.
Navas langsung melakukan tackle ceroboh pada menit kedua laga. Lima menit kemudian ia mendapat kartu kuning setelah tackle-nya hampir mengenai lutut Nacho Monreal.
Namun, ia juga memperlihatkan insting bertahan bagus dengan dua kali membaca umpan terobosan sulit ke area beroperasinya.
Pep setidaknya mengoreksi kondisi di lapangan tengah dengan memasukkan Yaya Toure untuk menggantikan Raheem Sterling pada tengah babak. Hanya, sang gelandang terlihat tidak dalam performa terbaik dengan salah mengoper empat kali dari 10 operan pertamanya.
2. Laga seru yang minim kualitas di pertahanan
Kedua tim menghabiskan gabungan dana sekitar 150 juta pounds untuk mendatangkan pemain-pemain bertahan dalam diri Skhodran Mustafi, Granit Xhaka, John Stones, dan Nicolas Otamendi.
Tetapi, mereka sama saja membakar uang jika melihat performa bertahan yang dipertunjukkan di Stadion Emirates.
Bola-bola terobosan sederhana City ke sektor tengah pertahanan pada lima menit pertama membuat Arsenal kalang kabut. Xhaka, Mustafi, Laurent Koscielny tak berdaya.
The Gunners beruntung saat David Ospina bereaksi cepat untuk menghalau Raheem Sterling mencapai bola terobosan Fernandinho pada menit kedua. Namun, tiga menit kemudian, Leroy Sane menjebol gawang Ospina dari situasi serupa.
Sementara, City juga menunjukkan kegalauan serupa, terutama pada gol kedua di mana Mustafi bisa menemukan ruang untuk berlari dan menanduk masuk si kulit bundar dari situasi sepak pojok.
3. Leroy Sane, permata di bursa transfer Guardiola
Pergerakan transfer Pep Guardiola sepanjang musim panas banyak mendapat sorotan tajam. Keputusannya melepas Joe Hart, mendatangkan Claudio Bravo, serta merekrut John Stones tak jarang mendapat pandangan negatif.
Namun, satu pemain menjelma jadi permata di skuat Pep kini.
Leroy Sane terus mencetak gol-gol berkelas bagi City saban pekan, baik di Premier League atau pun Liga Champions. Ia mencetak gol pertamanya bagi City saat melawan Arsenal dan tim sama kembali jadi korban penyerang lincah muda asal Jerman tersebut pada malam ini.
4. Atmosfer di Stadion Emirates jadi pertanyaan lagi
Para pemain dan fans Arsenal terlihat tak punya hubungan baik. Setiap kesalahan pemain tuan rumah diiringi keluh kesah yang sangat terdengar dari tribune penonton. Situasi yang tengah terjadi dengan pelatih Arsene Wenger juga tampak memberi bahan bakar ke kondisi tersebut.
Negativitas terlihat masuk ke kepala para pemain. Hal ini sangat terlihat kala Arsenal kebobolan hanya beberapa menit setelah menyamakan skor. “Para pemain harus menunjukkan kekuatan mental tinggi untuk menghiraukan kondisi ini,” ujar komentator Bein Sport, Peter Drury.
Bahkan, beberapa kali, kesunyian stadion membuat beberapa instruksi pelatih Pep Guardiola dan asisten wasit terdengar jelas. Padahal, angka penonton resmi di stadion adalah 60.001 orang.
5. Theo Walcott punya fight dan terus cinta Man City
Ia mem-bully pertahanan City untuk mencetak gol lima menit sebelum babak pertama berakhir. Walcott lebih ngotot dalam perebutan bola di area terlarang melawan Gael Clichy, bek City yang notabene adalah mantan rekan setimnya di Arsenal dulu.
Walcott suka Man City, gol tersebut adalah gol kelimanya dari lima laga terakhir melawan City. Ia juga mencetak gol pertamanya sejak Desember 2016, lagi-lagi saat melawan City.
Namun, sebelum itu, Walcott beruntung tak mendapat kartu merah saat tackle kerasnya luput dari perhatian sang pengadil. Sosial media pun ramai karena sang pemain melakukan tackle tersebut.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar