Kiatisuk Senamuang mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih tim nasional (timnas) Thailand pada Jumat (31/3/2017).
"Saya ingin berterima kasih kepada semua pemain, suporter, dan keluarga yang selalu berada di belakang saya," tulis Kiatisuk di akun Instagram miliknya.
Keputusan pria berusia 43 tahun itu tergolong mengejutkan. Sebab, dia mundur hanya satu bulan setelah pembaruan kontrak dengan Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) dan tiga bulan seusai membawa Thailand juara Piala AFF 2016.
Baca: Kiatisuk Senamuang Bicara soal Kontrak dan Anti-swafoto
Terlebih lagi, bersama Kiatisuk, Thailand tergolong berprestasi. Salah satu contoh, mereka menjuarai Piala AFF 2016 dengan mengalahkan Indonesia di final.
Ditengarai, perceraian dipicu oleh serangkaian hasil minor Thailand pada Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia.
Terakhir, anak-anak asuh Kiatisuk takluk 0-3 dari Arab Saudi, Kamis (23/3/2017), dan 0-4 dari Jepang, Selasa (28/3/2017).
Thailand pun terbenam di dasar klasemen Grup B dengan koleksi satu poin dari tujuh pertandingan.
Baca: Ketika Kiatisuk Berkata kepada Riedl, "Saya Akan Menutup Kuping"
Hal itu memicu kemarahan dari Presiden FAT Somyot Poompanmoung. Dia mengaku malu dengan dua kekalahan terakhir.
"Apakah kami harus puas dengan memenangi Piala AFF dan SEA Games? Kemudian, saat melawan tim top Asia, kami malah kalah 0-3 dan 0-4. Apakah suporter bisa menerima?" tutur Somyot
"Saya tidak bisa dan tidak akan menerima hasil itu. Sesuatu harus diselesaikan," ujar sang patron.
Baca: Kiatisuk Senamuang, Memori tentang Kurniawan, dan Janji Sang Penakluk
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Bangkok Post |
Komentar