Olympic Stadium di Athena, Yunani, menjadi panggung laga puncak Liga Champions 1994 antara AC Milan dan FC Barcelona. Sebanyak 70.000 penonton memadati stadion untuk menyaksikan dua tim raksasa Eropa saling 'bunuh'.
Milan berbekal status juara Liga Italia saat datang ke Negeri Para Dewa. Demikian pula dengan Barca yang sudah memastikan diri sebagai kampiun di Spanyol.
Skuat I Rossoneri berisikan pemain-pemain kelas dunia, termasuk Paolo Maldini di barisan belakang dan Dejan Savicevic di sektor depan.
Komposisi pemain Blaugrana tak kalah mentereng. Di sana ada Pep Guardiola, Ronald Koeman, Romario, dan pelatih legendaris Johan Cruyff.
Baca juga:
- Demi Messi, Maradona Siap Negosiasi dengan Presiden FIFA
- Pemain Gratisan Menggiurkan pada Musim Panas 2017
- Ronald Koeman Tutup Pintu Keluar untuk Lukaku
Nyatanya Milan lebih perkasa. Babak pertama selesai, mereka sudah unggul 2-0 berkat sepasang gol Daniele Massaro.
Namun, bukan Massaro yang jadi sorotan utama dalam pertandingan kala itu, melainkan Savicevic. Sang striker menuai decak kagum lewat gol spektakulernya pada menit ke-47.
Savicevic berlari merebut bola dari kaki bek Miguel Angel Nadal di sisi kiri luar kotak penalti Barcelona. Tanpa melakukan kontrol lagi, pemain beralias Il Genio atau Si Jenius itu melepaskan tembakan voli ke gawang.
Bola mendarat dengan mulus di sebelah kanan gawang Barcelona tanpa bisa dihalau kiper Andoni Zubizarreta.
Savicevic cukup jeli melihat posisi kiper yang sudah berada cukup jauh dari gawnag. Tak heran pria kelahiran Yugoslavia itu menyandang status genius.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar