TANGERANG, JUARA.net – Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, Luis Milla, mengungkapkan apa yang dianggapnya kurang dari sepak bola nasional.
Hal itu diungkapkan Luis Milla saat menjalani forum bertajuk "A Night with The Manager" di Hotel Yasmin, Karawaci, Tangerang, Jumat (31/3/2017).
Nilai minus pertama di mata Milla terletak di kompetisi usia muda. Dia melihat ragam level usia kompetisi masih jauh dari kata ideal.
”Penting untuk bermain sepak bola dari usia sangat muda,” kata Milla.
Kemudian, jurnalis Tabloid BOLA, Riemantono Harsojo, meminta Milla untu menajamkan pernyataannya. Bagaimana klasifikasi usia yang ideal menurut sang pelatih?
Baca juga:
- Timnas U-22 Malaysia Kebobolan 10 Gol di Dubai
- Cak No: Pemain Boleh Pensiun, tetapi Suporter Tidak
- Alfin Tuasalamony Buka Peluang Kembali ke Persija
Milla pun memaparkan, anak-anak bisa mulai bermain sepak bola dari umur lima tahun. Hingga umur 12, anak itu sekadar bermain untuk bersenang-senang.
”Saya menjadi pemain sebelumnya, tetapi juga merupakan ayah dan memiliki anak. Dari umur lima tahun, anak saya sudah bermain untuk Valencia,” kata Milla.
Baru dari usia 11 hingga 13 tahun, mereka belajar taktik. Lalu, level mereka meningkat dimulai umur 15 dengan belajar situasi permainan.
Menurut Milla, pemain juga bisa dianggap sebagai pesepak bola ideal pada usia 19 karena sudah memahami taktik dan duel fisik.
Kekurangan kedua adalah infrastruktur seperti lapangan dan kehadiran pelatih bagus. Masalah infrastruktur juga sering didiskusikan Milla dengan para pemangku kepentingan.
”Kalau pemain mulai bermain dari umur sangat muda dan dilatih pelatih bagus, Indonesia tinggal menunggu waktu (untuk meraih prestasi),” ujar pria asal Spanyol itu.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar