Leicester telah menunjukkan bahwa keputusan mereka mendepak Claudio Ranieri benar adanya sampai sejauh ini. Craig Shakespeare, si pengganti, sudah menyodorkan tiga kemenangan beruntun di Premier League.
Penulis: Christian Gunawan
Pada Sabtu (1/4/2017), sang juara bertahan pun pantas berharap kemenangan keempat beruntun di tangan bos baru ini. Shakespeare dinilai bisa membuat hasrat para pemain Si Rubah kembali menggebu.
Shinji Okazaki misalnya, meneruskan gairah yang mengembang lagi di klub ke timnas Jepang. Ia mencetak satu gol saat Jepang menang 4-0 atas Thailand.
Ya, berkat Shakespeare, determinasi Leicester menyerupai musim lalu. Bila musim silam menjadi penantang gelar, tujuan musim ini berbeda: sintas.
Stoke, kubu tamu, hanya kurang empat poin dari raihan 40 poin, yang dipercaya sebagai titik aman alias kepastian sintas.
Dengan catatan tandang yang kurang meyakinkan, hanya tiga kali menang dan tujuh kali kalah di luar rumah, The Potters mungkin mengincar satu poin saja.
Hanya, sebelum pergantian manajer The Foxes pun tamu racikan Mark Hughes bahkan tampak sukar membawa pulang sepoin itu.
Hasil 2-2 duel pertama di Stoke pada pertengahan Desember silam memperlihatkan Potters masih sulit menekuk Leicester bahkan ketika sedang limbung. Shakespeare tampak bakal membuat Si Rubah semakin sukar ditahan Stoke.
Baca Juga:
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.755 |
Komentar