Perjalanan karier tidak pernah mempertemukan Zdenek Zeman dan Vincenzo Montella di dalam satu tim. Ketika Zeman berkibar bersama Lazio dan Roma antara 1994-1999, Montella masih menjadi idola di kota yang lain bersama Genoa dan Sampdoria.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Sebaliknya, saat Montella lama berkarier di Roma antara 1999-2009, Zeman sudah mengembara ke delapan klub berbeda. Tapi, bukan berarti mereka tidak mempunyai hubungan.
Momennya adalah persinggungan tipis antara kepergian Zeman dari Roma dengan kedatangan Montella ke I Lupi pada tahun 1999.
Zeman-lah yang meminta Roma merekrut Montella. Dia tertarik pada Montella, yang saat itu masih berusia 25 tahun.
Baca Juga:
- Maju ke Semifinal, Federer Hadapi Kyrgios
- PSCS Butuh Tambahan Penyerang Haus Gol
- Solusi untuk Arema FC Bernama Noureddine
Kendati hanya bertinggi badan 172 cm, Montella diproyeksikan menjadi ujung tombak Roma. Mungkin Zeman teringat pada salah satu bomber terbaik yang pernah "diciptakannya" di Foggia dan Lazio. Cuma bertinggi badan 171 cm, Giuseppe Signori mencetak banyak gol, bahkan dia tiga kali menjadi top scorer Serie A.
Celaka buat Montella, di luar dugaan, pada 1999 Roma juga mendepak Zeman dan mendatangkan Fabio Capello sebagai pelatih pengganti.
Capello lebih suka ujung tombak berpostur tinggi. Alhasil, Montella tidak pernah menjadi pilihan utama ketika Capello menangani Roma. Tapi, insting Zeman terhadap L"Aeroplanino tidak salah.
Walaupun tidak sering menjadi starter, Montella disayangi Romanisti karena dia sering mencetak gol-gol penting. Dengan keterbatasan menit bermain, Si Pesawat Terbang Kecil masih mampu mencetak 91 gol dalam 224 penampilan.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.755 |
Komentar