Pemanggilan mengikuti seleksi Indonesia U-19 bukan sekadar kebanggaan besar bagi sejumlah pemain. Kesempatan ini juga menjadi ajang pembuktian diri bagi mereka.
Penulis: Andrew Sihombing
Egy Maulana Vikri misalnya, akan menjadi sorotan dengan statusnya sebagai the next big thing di sepak bola Indonesia. Rekam jejak terakhirnya sebagai top scorer Piala Suratin 2016 membuatnya dianggap sebagai tumpuan harapan Garuda Jaya.
Egy punya motivasi tinggi membuktikan kualitasnya berseragam Merah Putih. Sebelumnya, saat menjadi kapten Indonesia U-16 dua tahun silam, mimpi Egy tampil di Piala AFF musnah setelah Indonesia terkena sanksi FIFA.
Selain Egy, ada juga Nur Hidayat. Bek muda milik PSM Makassar tersebut ingin terus bisa mempertahankan kepercayaan yang didapatnya dari Indra Sjafri.
"Tantangan terbesar kami adalah soal disiplin, baik di lapangan maupun luar lapangan. Bila tidak disiplin, pasti tidak akan dipercaya lagi," tutur Nur kepada BOLA.
"Seleksi ini panjang dan pemain dari daerah harus lama berpisah dari keluarga. Tetapi, kami mesti betah. Kami ingin membuktikan bahwa meski berusia muda, kami juga pemain profesional," ucapnya.
Uji Coba Internasional
Motivasi tinggi bukan cuma milik pemain yang sudah bergabung di seleksi sejak awal. Pemain seperti Rachmat Irianto, salah satu dari 12 pemain baru yang dipanggil pekan lalu, pun demikian.
Rian, panggilannya, merupakan anak dari legenda lini belakang Persebaya dan timnas, Bejo Sugiantoro. Menurut siswa kelas 3 SMAN 10 Surabaya tersebut, pemanggilan ke Indonesia U-19 merupakan langkah awal untuk lepas dari bayang-bayang kebesaran nama sang ayah.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar