Indonesia melalui Komite Olimpiade Indonesia (KOI) meminta Panitia Islamic Solidarity Games Azerbaijan (AISGOC) untuk mengikutkan tim nasional sepak bola Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games 2017 yang digelar di Baku pada 8-22 Mei 2017.
Menurut Juru Bicara KOI, Raja Parlindungan Pane, Indonesia sudah memenuhi semua persyaratan administrasi keikusertaan sepak bola.
"Kami sudah melengkapi semuanya. KOI sudah memasukkan cabang olahraga sepak bola untuk ISG sejak Desember 2016 dan entry by name telah dilakukan dua minggu lalu," ujar Raja kepada Antara di Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Karena itu, dia melanjutkan, KOI merasa heran ketika mengetahui tidak ada nama Indonesia di daftar negara yang ikut di kompetisi sepak bola ISG.
Dikutip dari Azertag, Direktur Olahraga ISG 2017, Mark Honeybunn menjelaskan bahwa ada delapan tim yang akan berlaga adalah Azerbaijan, Turki, Arab Saudi, Kamerun, Maroko, Oman, Palestina, dan Aljazair.
BACA JUGA: Senjata Mematikan Carlton Cole
Indonesia, kata Raja, berdasarkan surat dari AISGOC usai pengumuman tersebut, hanya dijadikan negara cadangan. Artinya, baru bisa bermain ketika ada salah satu dari delapan negara yang disebutkan mengundurkan diri.
"Kami tidak mau seperti itu. Kalau AISGOC berkenan, mereka bisa memainkan sembilan negara di sepak bola. Mungkin jadinya dibagi dalam tiga grup," tutur Raja.
KOI menyatakan sudah menyurati pihak AISGOC perihal masalah ini sejak Selasa (28/3/2017).
"Semoga dalam minggu ini akan ada keputusannya. Kami ngotot agar timnas sepak bola kita bisa bertanding di ISG," ujar Raja.
Editor | : | |
Sumber | : | Antara |
Komentar