Pemain tim voli putra Jakarta BNI Taplus, Dimas Saputra Pratama menilai bahwa Surabaya Bhayangkara Samator menjadi salah satu lawan terberat pada persaingan final four Proliga 2017.
"Samator selalu berkumpul dan latihan bersama. Komposisi pemain mereka di Proliga hampir sama setiap tahun, kecuali pemain asingnya sehingga pertahanan mereka sangat baik," kata Dimas kepada JUARA di Padepokan voli Sentul, Bogor, Rabu (29/3/2017).
Hingga putaran kedua Proliga, BNI belum pernah meraih kemenangan atas tim yang bermarkas di Driyorejo, Gresik ini.
Namun, jelang final four, BNI melakukan sejumlah perubahan pola latihan demi meraih hasil maksimal.
"Latihan kami berbeda daripada putaran pertama dan kedua. Kami berlatih pagi dan malam. Pagi hari fokus pada latihan fisik, lalu malam harinya latihan teknik," ujar Dimas.
Perjalanan BNI ke final four Proliga 2017 cukup berat. Pada putaran pertama, mereka gagal meraih kemenangan.
Semula, posisi pelatih dipegang oleh Joao Eduardo De Paula (Brasil). Buruknya rapor BNI Taplus selama menjalani putaran kesatu Proliga 2017 membuat manajemen tim memutus kontrak De Paula dan menunjuk Teddy Hidayat sebagai pelatih.
Pada putaran kedua, penampilan Dimas dan kawan-kawan mulai membaik. Kepastian mereka melaju ke babak empat besar baru bisa diketahui setelah laga terakhir putaran kedua Seri III, Malang yang berakhir 19 Maret.
"Komunikasi kami sudah berjalan lancar. Kak Teddy bisa menyatukan kami," ujar pemain berusia 21 tahun ini.
Final four dibagi dalam dua seri. Seri pertama akan digelar di GOR Sritex Arena, Solo (7-9 April). Adapun seri kedua dijadwalkan pada 14-16 April di GOR C'tra Arena, Bandung.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar