Barcelona menyatakan terkejut dan marah atas keputusan FIFA menjatuhkan hukuman larangan bertandingan sebanyak empat laga dan denda sebesar 10.000 Swiss franc (sekitar Rp 135 juta) kepada Lionel Messi.
FIFA menghukum Messi karena penyerang tim nasional Argentina tersebut menghina wasit pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Cile, Jumat (24/3/2017). Keputusan tersebut membuat Barcelona kecewa.
"Barcelona mengungkapkan keterkejutan dan kemarahan atas keputusan yang dibuat oleh Komite Displin FIFA yang menghukum Leo Messi setelah tampil pada babak Kualifikasi Piala Dunia antara Argentina dan Cile," jelas Barcelona dalam pernyataannya.
Barcelona menilai FIFA membuat keputusan tidak adil dan benar-benar tidak proporsional kepada Messi.
"Barcelona ingin menegaskan untuk memberikan dukungan kepada Messi, yang merupakan pemain teladan dari sikapnya di dalam dan luar lapangan," ujar Barcelona.
Official FC Barcelona statement regarding FIFA suspension of Leo #Messi: https://t.co/BuOmRCeCDP pic.twitter.com/Bc8DbrB9oq
— FC Barcelona (@FCBarcelona) March 29, 2017
Tidak hanya Barcelona, pelatih Argentina Edgardo Bauza menilai FIFA membuat keputusan yang janggal. Hal itu lantaran Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) tidak memiliki kesempatan untuk mengajukan banding.
Bauza memang pantas kecewa karena laga pertama tanpa Messi harus berujung kekalahan untuk Argentina. Tim Tango, julukan Argentina, takluk 0-2 dari tuan rumah Bolivia, Rabu (29/3/2017).
Akibat kekalahan tersebut, posisi Argentina melorot ke posisi kelima di klasemen. Mereka tertahan di posisi kelima dengan 22 poin.
Argentina pun dihadapkan pada kemungkinan tidak lolos otomatis ke putaran final Rusia 2018. Sebab, jatah lolos otomatis zona Amerika Selatan berlaku untuk penghuni empat besar klasemen.
Selain Bolivia, Argentina juga tidak bisa diperkuat Messi saat melawan Uruguay (31 Agustus), Venezuela (5 September), dan Peru (5 Oktober). Semua laga tersebut adalah pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018.
Editor | : | |
Sumber | : | Barcelona |
Komentar