Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia U-19, Indra Sjafri, memuji potensi sepak bola di Pulau Flores, khususnya Kabupaten Ngada.
Hal itu dilontarkan Indra ketika menyeleksi pemain di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ada dua daerah yang dia kunjungi, yaitu Atambua yang berbatasan dengan Timor Leste dan Kabupaten Ngada di Pulau Flores.
Baca: Suster dari Atambua dan Pesan untuk Boaz Solossa
Salah satu alasannya, Kabupaten Ngada memiliki prestasi cukup bagus. Diwakili PSN Ngada, mereka menembus final Liga Nusantara 2016 dan kalah dari Perseden Denpasar.
"Para pemain di Pulau Flores khususnya di Kabupaten Ngada mempunyai potensi untuk menjadi pemain-pemain hebat, oleh karena itu mereka menjadi runner-up dalam Liga Nusantara pada 2016 lalu," tutur Indra.
Menurut Indra, potensi yang sudah ada masih bisa digali lagi. Terlebih lagi, NTT memiliki dua Sekolah Sepak Bola (SSB). Ada SSB Bintang Tumur di Atambua dan SSB Bali United di Kota Kupang.
Dua SSB itu, diharapkan Indra, bisa menelurkan pemain-pemain timnas seperti Yabes Roni, pesepak bola kelahiran Pulau Alor, NTT, yang kini dipanggil Luis Milla.
Baca: Saat Luis Milla "Melindungi" Anak-anak Asuhnya
Meski memuji potensi sepak bola NTT, Indra tidak lantas memberikan garansi timnas untuk para pemain dari sana. Buktinya, dari 12 pemain yang baru dicoret, ada Endong Tirtayasa asal Adonara.
"Kalau bagi saya, intinya kami kasih kesempatan terlebih dahulu agar para pemain itu bisa menunjukkan kemampuan di lapangan hijau saat seleksi. Masalah mereka lolos seleksi atau tidak itu bagian lain," ucap Indra.
Endong dan sebelas pemain lainnya belum kehilangan kesempatan menembus timnas. Kalau 12 pemain baru gagal memenuhi ekspektasi, nama-nama yang dicoret, bisa dipanggil lagi.
Para pemain yang lolos seleksi akan menjalani pemusatan latihan di Lapangan Atang Sutresna, Cijantung, Jakarta Timur.
Baca: Empat Pemain Gratisan yang Bisa Jadi Marquee Player di Indonesia
Editor | : | |
Sumber | : | Antara |
Komentar