Pelatih Indonesia U-19, Indra Sjafri, sadar betul besarnya harapan yang disampirkan ke pundaknya. Selepas kegagalan Eduard Tjong di Piala AFF U-19 tahun lalu, pelatih asal Lubuk Nyiur, Sumatra Barat, inilah yang dianggap bisa mengembalikan kebanggaan Tim Garuda Jaya seperti ketika memenangi Piala AFF U-19 empat tahun silam.
Penulis: Andrew Sihombing
Indra bukannya tak sadar dengan ekspektasi tinggi tersebut. Ia bahkan menyambutnya.
Dalam sejumlah kesempatan berbincang dengan media, eks pelatih Bali United itu juga selalu percaya diri bisa memenuhi target yang diberikan PSSI.
Hanya, setidaknya untuk saat ini, ada satu hal yang diminta oleh pelatih berusia 54 tahun tersebut.
"Masyarakat harus mulai belajar soal proses. Mesti diimbau bahwa proses itu penting dan sepak bola kita tengah berproses ke arah yang lebih baik," katanya kepada BOLA selepas sesi latihan sore di Lapangan Atang Sutresna, Cijantung, Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Baca Juga:
- Urung ke Madura United, Peter Odemwingie Dibajak Klub Liga 1 Lain
- Hamilton Menanti Duel dengan Bottas pada GP Australia
- Potensi Medali Jadi Penentu Cabang Olahraga pada Asian Games 2018
Rasanya Indra bukan mulai pesimistis. Siapa pun yang mengenal mantan pegawai kantor pos ini pasti tahu bahwa Indra punya stok kepercayaan diri berlimpah.
Boleh jadi Indra tak ingin Egy Maulana cs jadi ikut tertekan akibat tingginya harapan publik tersebut.
Hanya, Indra juga paham bahwa rasa penasaran publik harus dipuaskan. Untuk ini, ia pun sudah menetapkan tenggat waktu.
"Sekitar bulan Mei nanti baru nampak gambaran tim yang utuh. Setelah tim terbentuk, baru saya bisa mejawab lebih jauh. Selain itu, kekuatan lawan kan juga harus masuk dalam pertimbangan," ujarnya.
Pelatih Indonesia U-19, Indra Sjafri, bukan tanpa alasan meminta publik bersabar. Hal ini setidaknya disebabkan tiga faktor, yakni:
1. Masih Persiapan Umum
Indonesia U-19 masih dalam tahap persiapan umum. "Tim baru berlatih empat hari. Walau demikian, sudah mulai terlihat kualitas individu masing-masing," ujar Indra.
Periode general preparation Indonesia U-19 pun berpotensi sedikit terhambat. Sejumlah pemain yang duduk di kelas 3 SMU harus menjalani ujian nasional pada awal April.
"Setelah persiapan umum, barulah tim masuk dalam tahap persiapan spesifik dan prakompetisi. Di tahap terakhir baru kelihatan kualitas tim ini," kata Indra.
2. Pemain Luar Negeri
Indra masih menunggu kedatangan sebelas pemain Indonesia dan keturunan di luar negeri. Perombakan susunan pemain masih mungkin terjadi.
"Sampai pemain yang dari luar negeri datang, akan ada sesi evaluasi setiap Sabtu. Secara total ada delapan sesi evaluasi. Bisa jadi ada pengurangan pemain, tapi bisa jadi juga tidak," tutur Indra.
3. Mengubah pola pikir
Mayoritas penggawa Indonesia U-19 bukan berasal dari klub. Hal ini membuat Egy Maulana cs tidak terbiasa dengan latihan intensif.
"Selain itu, namanya pemain muda, kadang masih ada yang kurang memahami pentingnya pemanasan sebelum berlatih sehingga kerap mengalami masalah otot. Pola pikir yang semacam ini masih harus lebih dulu diubah," tutur fisioterapis Indonesia U-18, Asep Azis.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar