Bek senior Persib Bandung, Supardi Nasir menuturkan, pertandingan uji coba menghadapi tuan rumah PSMS di Stadion Teladan, Medan, Minggu (26/3/2017) menjadi laga emosinal baginya. Sebab, tim berjulukan Ayam Kinantan ini merupakan mantan timnya pada musim 2006 hingga 2008.
Menurut pemain asal Pekanbaru ini, kesuksesannya menjadi pesepak bola profesional tidak lepas dari ilmu yang didapatnya saat berkostum PSMS Medan.
Mental bertanding yang dimilikinya saat ini, salah satu hasil yang didapatkan saat bermain di PSMS. Sehingga, Supardi tidak bisa lupa dengan tim kebanggaan masyarakat Medan ini.
"Terus terang, Medan tetap membekas di hati. Karena, saya merasa tertempa mental ada di Medan, ya mental bermain, bersosialisasi dengan watak Medan," kata Supardi sebelum bertolak ke Medan.
Baca juga:
- Tiga Pemain Dikartu Merah, Malaysia U-22 Kalah Empat Gol
- Pemain Resah, Aturan Pembatasan Usia Disarankan Tak Ekstrem
- 'Marquee Player Bisa Timbulkan Masalah, Kami Tak Butuh'
"Kami tahu di sana agak sedikit keras, sedangkan saya orang melayu," tuturnya.
Pemain yang menggunakan nomor punggung 22 ini menambahkan, banyak kenangan manis saat bermain di PSMS. Salah satunya saat mengantarkan Ayam Kinantan melaju ke final Divisi Utama Liga Indonesia 2007.
Setelah lewat drama adu penalti di semifinal, PSMS mampu menyingkirkan Persipura Jayapura dengan skor 5-4.
"Banyak hal kenangan di sana. Cuma, saya paling ingat momen paling berkesan ketika lolos final di Stadion Si Jalak Harupat. Saat itu, kami melawan Sriwijaya FC dan laga tanpa penonton," ujar Supardi.
"Kami pada semifinal lawan Persipura dan menang adu penalti. Itu berksesan, karena waktu itu saya jadi eksekutor penalti juga," ucap bek senior berusia 33 tahun ini terkenang.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar