Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sergio Busquets Bermimpi Menjadi Pelatih

By Minggu, 26 Maret 2017 | 10:46 WIB
Sergio Busquets tengah mengejar bola dalam pertandingan La Liga melawan Deportivo Alaves di Camp Nou, Barcelona, Spanyol, 10 September 2016.
DAVID RAMOS/GETTY IMAGES
Sergio Busquets tengah mengejar bola dalam pertandingan La Liga melawan Deportivo Alaves di Camp Nou, Barcelona, Spanyol, 10 September 2016.

Di tengah-tengah tugasnya bersama timnas Spanyol, Sergio Busquets menjalani wawancara dengan stasiun televisi CopeTV. Berikut adalah kutipannya. 

Penulis: Anggun Pratama

Anda tak punya media sosial. Bukan hal normal buat ukuran masa kini. Betul. Tapi saya lebih bahagia karena tak punya kekhawatiran ekstra.

Saya ingin tak dikenali, tetapi tak mungkin mengingat saya bermain di timnas dan Barcelona.

Di sisi lain, Gerard Pique sangat vokal. Apakah Anda punya hubungan baik dengannya? Anda bisa melihatnya sendiri. Ia memang sangat aktif dan kami bersama di ruang ganti sepanjang hari.

Kami punya relasi sangat baik.

Terkait pensiunnya Pique usai Piala Dunia 2018, apakah keputusan itu sudah dipikirkan secara matang? Tentu sebuah keputusan berat.

Benar bahwa belakangan terdapat sejumlah masalah, yang mungkin dibesar-besarkan media. Masalah itu tidak hanya berdampak pada Gerard, tetapi juga seluruh skuat timnas.

Ia yakin keputusan itu merupakan yang terbaik buat semua pihak dan tentu saja bagi dirinya.

Bagaimana kondisi Anda saat ini?

Saya mengalami kesulitan menunjukkan performa terbaik di awal musim. Kemudian saya mengalami masalah pada pergelangan kaki ketika menghadapi Eibar (22/1). Tidak serius, tetapi tetap terasa mengganggu.

Berapa lama Anda bermain dengan tidak nyaman?

Saya tak menghitung. Pada akhirnya memang pelatih yang membuat keputusan. Saya sebagai pemain hanya ingin punya opsi tersedia atau tersedia. Saya ingin bermain.

Tak banyak yang mengetahui masalah ini.

Begitulah, tetapi sebagai pesepak bola modern saat ini pasti sering bermain dengan rasa tak nyaman di tubuh. Sepak bola sangat menuntut kondisi fisik para pemain. Olahraga penuh kontak.

Wajar bila Anda bermain dengan perasaan tak nyaman.

Musim ini Barcelona memakai 4-3-3 dan 3-4-3. Lebih memilih yang mana?

Tergantung ketersediaan pemain. Saat ini kami memakai 3-4-3. Kebanyakan tim lawan memberikan satu pemain buat mengawal saya, sehingga saya tak bisa terlalu banyak menguasai bola. Kadang, sistem ini berdampak positif, kadang ada di sisi negatif.

Semua tergantung lawan, di mana Anda ingin menekan lawan, atau di mana Anda ingin mendapatkan ruang di area lawan.

Musim ini tampak berubah total usai menghadapi PSG.

Betul, karena kami tidak tergusur dari Liga Champions. Kami memilih jalan yang sangat berat. Itulah sepak bola. Ketika kesempatan datang, Anda harus memanfaatkannya.

Sekarang arus angin musim berganti. Kami ada di final Copa del Rey, tetap aktif di LC, dan bersaing di La Liga, meski sedang sedikit tertinggal.

Dengan perspektif itu, lebih ingin menjuarai apa? LC atau liga?

Keduanya sangat sulit. Di LC, Anda tak punya pilihan karena mereka semua tim terbaik di Eropa. Di liga, Madrid punya keunggulan, tetapi kami masih akan saling bertemu. Masih ada beberapa laga krusial.

Terkait pelatih baru Barcelona.

Akan ada perubahan dengan beberapa kandidat. Klub akan memutuskan siapa yang terbaik.

Apakah klub meminta referensi pada pemain soal pelatih?

Saya yakin bila klub tertarik pada seorang pelatih dan bila klub tak punya banyak referensi, mereka pasti akan meminta opini. Konteksnya tentu berbentuk referensi, bukan keputusan. Dari referensi itu, klub bergerak demi mencari yang terbaik.

Bayangkan bila Xavi Hernanez menjadi pelatih Barcelona.

Ide dan segala hal yang ia lalui di sepanjang kariernya jelas akan membantu. Tetapi, seperti yang pernah ia bilang, ia menikmati karier di Qatar. Ia masih belum punya lisensi kepelatihan, jadi pasti tidak akan dalam waktu dekat kembali ke Barcelona sebagai pelatih.

Baca Juga:

Meski begitu, saya yakin di masa depan klub akan memberinya kesempatan dan saya harap bisa berjalan lancar.

Apakah Anda ingin mengakhiri karier di Qatar, Amerika Serikat, China...?

Ya, saya menginginkan hal itu. Sejauh ini, Amerika Serikat menjadi langkah idaman.

Setelah pensiun, apa yang Anda inginkan?

Saya ingin menjadi pelatih.

Pique menjadi presiden klub, Xavi manajer umum, dan Anda sebagai pelatih.

Hahaha... bukan ide buruk, bukan?

Carles Puyol harus bergabung.

Tentu akan sangat baik buat klub. Ia adalah simbol yang telah memberikan banyak hal buat Barcelona. Bisa saja ia bergabung kembali dengan tim ini di masa depan. Anda tak pernah tahu.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X