CILACAP, JUARA.net – Bek kanan Bhayangkara FC, Alfin Ismail Tuasalamony, telah pulih 100 persen dari cedera parah yang menderanya pada 2015. Tetapi, pemuda 25 tahun itu trauma jika ada mobil yang melaju kencang.
Alfin Tuasalamony adalah pesepak bola berbakat asal Tulehu, Maluku, yang sempat merasakan absen lama karena cedera. Dia mengalami cedera patah tulang kering kaki kiri pada 2015.
Cedera yang sempat mengancam karier Alfin itu terjadi pada 30 April 2015. Alfin tertabrak mobil yang dikendarai wanita yang kabarnya baru belajar menyetir.
Setelah menjalani operasi dua kali, Alfin memasuki musim 2017 siap kembali berkompetisi. Eks pemain CS Vise ini kembali bermain dan jadi bagian Bhayangkara FC.
Baca juga:
- Tiga Pemain Dikartu Merah, Malaysia U-22 Kalah Empat Gol
- Pemain Resah, Aturan Pembatasan Usia Disarankan Tak Ekstrem
- 'Marquee Player Bisa Timbulkan Masalah, Kami Tak Butuh'
Lantas, apakah Alfin tak trauma lagi setelah mengalami cedera dan absen lebih dari setahun?
Pemuda ramah ini mengatakan, trauma dirasakannya tetapi bukan saat di lapangan, melainkan ketika melihat mobil atau kendaraan yang melaju kencang.
”Saya tak pernah takut lagi atau trauma saat di lapangan setelah pulih dari cedera. Sebab, cedera ini tak terjadi saat bermain sepak bola,” kata Alfin kepada JUARA.
”Tetapi, saya akan ketakutan sendiri kalau melihat mobil melaju kencang. Itu mungkin yang saya rasakan kalau ditanya trauma. Kecelakaan itu memang masih sangat membekas,” tuturnya.
Kini, Alfin menatap masa depan yang lebih baik karena pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, memercayainya sabagai salah satu pemain utama tim milik Polri ini.
Alfin pun siap membayar kepercayaan klubnya dan ingin kembali secepatnya membela timnas Indonesia.
”Saya senang gabung tim ini, banyak pemain muda dan tak ada yang mau kalah. Artinya, kompetisi sangat bagus dan itu saya suka. Apalagi, pelatihnya juga punya metode bagus,” ucap Alfin.
Alfin pun siap dimainkan di posisi lain. Dia mengatakan nyaman sebagai bek kanan, tetapi bermain jadi gelandang bertahan siap dijalankannya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar