Di benak pemain Prancis, Luksemburg lekat dengan citra sebagai tempat bersantai nan asri. Konsep pemikiran itu mengacu kepada sebuah ruang terbuka hijau di jantung Kota Paris bernama Jardin du Luxembourg (Taman Luksemburg).
Penulis: Sem Bagaskara
Personel Tim Ayam Jantan tak akan pergi ke Jardin du Luxembourg, melainkan ke tempat dan negara berbeda. Pada lanjutan Kualifi kasi Piala Dunia 2018 Grup A, Sabtu (25/3), Les Bleus mesti mengunjungi negara tetangga, tepatnya ke Stade Josy Barthel, markas tim nasional Luksemburg.
"Luksemburg baru meraih satu poin. Tapi, mereka mencetak banyak gol. Kami akan menatap laga ini seperti saat menghadapi Swedia, Bulgaria, atau Belanda," kata pelatih Prancis, Didier Deschamps, kepada Le Figaro, terkait para rival di Grup A.
Luksemburg merupakan juru kunci klasemen. Skuat asuhan Luc Holtz itu memang cukup produktif tapi sering lengah pada pengujung laga.
Baca Juga:
- Venue Tenis Meja PON 2016 Jabar Diusulkan Jadi Pusdiklat Tenis Meja
- Persik Kediri Sudah Kantongi Sponsor untuk Liga 2
- Gagal Kalahkan Hamilton, Vettel Salahkan Mobil
Kelemahan tersebut mesti dimanfaatkan Prancis yang akan bermain tanpa Paul Pogba (skorsing). Sekalipun minus gelandang andalan yang berlabel pemain termahal dunia, kualitas Les Blues masih jauh di atas Luksemburg.
Deschamps punya beberapa pilar muda yang performanya tengah menanjak seperti Kylian Mbappe (18 tahun), Corentin Tolisso (22), dan Florian Thauvin (24).
"Saya tak bisa memainkan semua talenta belia. Tim butuh keseimbangan," tutur Deschamps.
Ya. Deschamps perlu fi gur senior. Salah satunya adalah Antoine Griezmann (26). Secara umur, Griezmann terlihat belum layak menyandang label senior.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.753 |
Komentar