PSP Padang Kembali Bersiap untuk Liga Nusantara Sumbar 2017

Nama besar klub asal Bonden Perserikatan Kota Padang, PSP, memang sudah lama tenggelam. Tetapi, kesungguhan tim berjuluk Pandeka Minang untuk kembali muncul ke level nasional tak pernah memudar.

Bahkan, tim yang diketuai langsung Walikota Padang, Mahyeldi, ini sudah siap untuk tampil di kompetisi Liga Nusantara tingkat Sumatera Barat pada April mendatang.

Pasukan Pandeka Minang yang kini ditukangi mantan libero PSP era 90-an, Johny Efendy, tersebut sudah disiapkan sejak beberapa bulan lalu dan kini memasuki fase uji coba.

Bahkan, klub mantan juara HUT PSSI tahun 1982 di Stadion Gelora Bung Karno itu, tengah mengikuti turnamen di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Turnamen yang dimulai sejak 16 Maret lalu itu, diikuti klub-klub kuat Liga Nusantara dari tiga provinsi, Sumbar, Riau, dan Jambi.

Media Officer PSP Padang, Azril Cail kepada JUARA mengatakan, saat ini PSP memiliki 18 pemain. Salah satu di antaranya adalah mantan pemain sayap kanan Semen Padang, Agnef Safantri.

“Tahun ini kami menargetkan sebagai tahun terakhir di Liga Nusantara. Setelah itu Inysa Allah kami sudah bermain di Liga-2, dan setersunya kembali ke Liga-1,” sebut Cail.

Baca Juga:

• Di Mata Neymar, Coutinho Penuhi Standar Barcelona
• Antonio Teles Punya Kafe Makanan Sehat
• Madura United Sambil Menyelam Minum Air di Cilacap Cup

Sebelumnya PSP Padang adalah salah satu klub Liga Super (waktu itu Divisi Utama), setara dengan Semen Padang, setelah berjuang lebih kurang 10 tahun untuk promosi ke Liga Super pada 1996.

Namun, tak bertahan lama. Karena empat tahun kemudian kembali jatuh ke Divisi I. Sejak itu PSP Padang sulit bangkit dan mensejajarkan diri dengan seterunya di perserikatan dulu seperti Persib, PSM, Persebaya, dan Persipura.

Tiga tahun lalu, PSP nyaris kembali ke Divisi Utama, setelah lolos sampai ke babak delapan besar Liga Nusantara tahun 2014. Tetapi setelah itu, kembali terseok-seok di tingkat Sumbar.

“Insya Allah, kami bertekad untuk mengembalikan nama besar PSP sebagaimana pada era 70 dan 80-an lampau. Memang tak gampang, tetapi langkah ke arah itu sudah kami mulai dan terus akan berjuang sampai target itu tercapai,” tambah Cail.