Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemain Resah, Aturan Pembatasan Usia Disarankan Tak Ekstrem

By Kamis, 23 Maret 2017 | 20:01 WIB
Dua pemain senior PSCS Cilacap, Khomad Suharto (kanan) dan Jimmy Suparno (dua dari kanan) dalam uji lapangan jelang laga Cilacap Cup 2017 di Stadion Wijaya Kusuma, Cilacap, Kamis (23/3/2017).
SUCI RAHAYU/JUARA.NET
Dua pemain senior PSCS Cilacap, Khomad Suharto (kanan) dan Jimmy Suparno (dua dari kanan) dalam uji lapangan jelang laga Cilacap Cup 2017 di Stadion Wijaya Kusuma, Cilacap, Kamis (23/3/2017).

CILACAP, JUARA.net – Tiga pesepak bola senior klub Liga 2, PSCS Cilacap resah dengan kabar soal regulasi pembatasan usia pemain pada musim 2017. Mereka mengharapkan hal itu tak terjadi musim ini karena dinilai terlalu ekstrem.

Kapten PSCS, Jimmy Suparno, Khomad Suharto, dan Wusono Budi Ugik Sugiyanto mengeluhkan kabar soal penerapan aturan pembatasan usia pemain.

Mereka menilai hal itu jauh dari kata bijak, khusunya bagi klub-klub Liga 2. Sebelumnya, PSSI akan menerapkan aturan pemain di atas 25 tahun hanya lima orang untuk setiap klub Liga 2.

Lalu beredar kabar kalau regulasi itu diganti, kalau klub Liga 2 hanya boleh memakai pemain berusia maksimal 30 tahun.

”Sepak bola Indonesia baru hidup lagi, kalau aturan ini diterapkan tentu jadi hal yang sangat memberatkan."

Kapten PSCS Cilacap, Jimmy Suparno

”Kami memang masih menunggu kepastian aturan itu ditetapkan. Tetapi kalau itu jadi, maka kami akan jadi pengangguran,” tutur Khomad Suharto dengan nada resah.

Komentar sama juga dikatakan Jimmy. Menurut eks pemain Persela Lamongan dan Arema FC ini, aturan itu seharusnya dijalankan dengan bertahap.

Artinya, mereka setuju aturan pembatasan usia diberlakukan tetapi bukan musim ini. Sebab, sepak bola Indonesia baru saja bangkit, lalu pelakunya seolah-olah dilarang berkarier.

Baca juga:

”Sepak bola Indonesia baru hidup lagi, kalau aturan ini diterapkan tentu jadi hal yang sangat memberatkan. Kami siap patuh dengan aturan itu, tetapi penerapannya jangan ekstrem,” ujar Jimmy.

Soal solusi pemain di atas 30 tahun dibekali ilmu kepelatihan, Khomad dan Ugik sepakat hal itu bukan sebuah solusi. Sebab, tak semua pemain yang masih aktif bersedia melatih.

”Selain itu, jika kami yang senior jadi pelatih, maka banyak sekali pelatih. Artinya, kami juga tak akan mendapat pekerjaan, karena klub tak semua membutuhkan kami,” kata Khomad.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Estu Santoso
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X