CEO AC Milan Adriano Galliani menyatakan bahwa tengah mengalami embargo untuk aktivitas kontrak. Sebagai dampaknya, Gianluigi Donnarumma dan Mattia De Sciglio terancam hengkang.
Pemicunya adalah penundaan peralihan saham mayoritas klub. Awalnya, Sino-Euro Sports diproyeksikan sebagai penguasa baru. Namun, konsorsium asal China itu gagal melunasi pembayaran tepat waktu.
Karena kehilangan potensi suntikan dana dari investor baru, manajemen pun terpaksa menunda segala rencana negosiasi kontrak pemain.
"Semua berhenti. Inilah realita yang terjadi," kata Galliani.
Salah satu korbannya yakni Gianluigi Donnarumma. Penjaga gawang berusia 17 tahun itu tengah menantikan pembaruan masa baktinya.
Dia menuntut kenaikan gaji dari 4,7 juta euro (sekitar Rp 67 miliar) per tahun menjadi 10 juta euro (sekitar Rp 144 miliar) per musim. Permintaan itu mengacu peran pentingnya sebagai penjaga gawang utama Milan.
Baca: 5 Fakta Menarik dari Laga Debut Luis Milla dan Ezra Walian
99 - Gianluigi #Donnarumma (AC Milan) made 99 saves in the Serie A 2016/17, no goalkeeper made more. Wonderful. pic.twitter.com/y7teb1FkgE
— OptaPaolo (@OptaPaolo) February 28, 2017
Dengan penundaan kontrak baru, Donnarumma bisa saja tergoda hengkang apabila menerima tawaran menggiurkan dari klub lain.
Milan juga semakin tertekan untuk melepas sang pemain mengingat ikatan kerja sama cuma berlangsung hingga 30 Juni 2018. Menahan Donnarumma bisa berimbas dengan status bebas transfer pada tahun depan.
Serupa Donnarumma, Mattia De Sciglio juga bakal mengakhiri kontraknya tahun depan. Risiko kehilangan juga mengancam Milan.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Transfermarkt, Football Italia |
Komentar