21 pada musim 2017.
Pembinaan terhadap pemain muda ini selain untuk menyalurkan bakat pesepak bola junior, Sriwijaya FC ingin regenerasi di tim mereka tetap jalan.
Presiden Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku pengelola Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex Noerdin, mengatakan pemain U-21 pernah mengukir prestasi terbaik di kompetisi tertinggi Indonesia.
Jadi, hal itu bakal sulit dilupakan oleh masyarakat Sumsel.
”Kami tidak hanya fokus untuk mengejar prestasi, tetapi juga memberikan pembinaan terhadap generasi muda."
Presiden Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), pengelola Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex Noerdin
”Ada atau tidak kompetisi U-21, manajemen tetap melakukan pembinaan pemain muda khusunya untuk usia tersebut,” kata Dodi Reza.
”Apalagi pada kompetisi ISL U-21, Sriwijaya FC pernah masuk final dan sekali meraih gelar juara. Pemain tim Sumsel untuk PON 2016 Jabar dari binaan kami juga menembus semifinal,” tuturnya.
Bupati terpilih Kabupaten Musi Banyuasin untuk periode 2017-2022 ini mengatakan, Sumsel punya banyak potensi pesepak bola usia dini. Jadi, Sriwijaya FC tak ingin sumber daya itu sia-sia.
Dodi juga merasa berterima kasih pada talenta-talenta muda Sumsel yang telah mengikuti seleksi beberapa waktu lalu.
Dia percaya bahwa prestasi sepak bola hanya bisa didapat melalui kompetisi yang berkualitas serta pembinaan usia dini yang baik.
”Kami tidak hanya fokus untuk mengejar prestasi, tetapi juga memberikan pembinaan terhadap generasi muda,” ucap putra sulung Gubernur Sumsel, Alex Noerdin ini.
Sebelumnya, Sriwijaya FC telah melakukan seleksi untuk tim U-21 dan diikuti 542 pemain muda.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar