Sebanyak 19.911 penonton memadati Delta Center, Salt Lake City, 11 Juni 1997. Mereka berbondong-bondong datang untuk menyaksikan gim kelima final NBA antara tuan rumah Utah Jazz dan Chicago Bulls.
Jazz dan Bulls turun ke lapangan dalam keadaan seimbang.
Kedua tim mengantongi agregat 2-2 setelah memetik masing-masing dua kemenangan dalam empat pertemuan sebelumya.
Sorotan utama tertuju pada Michael Jordan. Dari laga pertama sampai keempat versus Jazz, ia tiga kali muncul sebagai penyumbang poin tertinggi buat kubu Bulls.
Namun, saat memasuki gim kelima, Bulls dibuat waswas karena Jordan berada dalam keadaan kurang bugar. Pria kelahiran New York itu menderita flu dan demam tinggi.
Bukan sang legenda namanya kalau menyerah pada keadaan. Di tengah serangan virus, Jordan tetap bikin repot pertahanan lawan.
Momen paling spesial terjadi menjelang laga bubaran. Ketika waktu menyisakan hitungan detik, Jordan melesakkan tembakan three point yang memastikan kemenangan 90-88 buat Bulls.
Jordan pun menjadi pencetak poin tertinggi dalam laga tersebut lewat koleksi 38 angka. Ia menambah cantik catatan statistiknya dengan perolehan lima assist.
Baca juga
- Titisan Thierry Henry Kalem di Tengah Godaan Klub Inggris
- Menghilangnya Senjata Andalan Cristiano Ronaldo
- Imbas Pemecatan Ranieri, Jamie Vardy Diancam Dibunuh
"Mungkin ini adalah hal tersulit yang pernah saya lakukan. Saya melampaui batas kemampuan demi memenangi pertandingan," kata Jordan.
Michael Jordan Flu Game, demikian orang-orang menjuluki aksi fenomenal Jordan. Bahkan sepatu warna hitam-merah yang dikenakan sang bintang dalam laga tersebut ikut melegenda.
"Penampilan tersebut adalah sebuah aksi heroik yang semakin membuat dia jadi legenda," kata pelatih Bulls kala itu, Phil Jackson.
Cerita miring pun bermunculan pasca-laga. Salah satu berita menyebut Jordan bukan flu, melainkan keracunan makanan.
"Malam sebelum pertandingan, kami memesan piza. Entah kenapa, saya merasa ada yang tak beres," ucap bekas pelatih kebugaran Jordan, Tim Grover, dalam wawancara dengan Chicago Sun Times pada 18 April 2013.
"Pukul 2 dini hari, saya mendapati dia (Jordan) di kamar dalam posisi meringkuk. Kami langsung menemui dokter tim dan saya meyakini bahwa dia keracunan makanan," kata Grover.
Terlepas dari flu atau keracunan makanan, Jordan tetap layak menyandang status legenda sejati.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar