Setelah pekan ke-30 Liga Prancis 2016-2017, jarak poin di antara tiga tim teratas klasemen masih cukup rapat. Kendati demikian, sepertinya hanya AS Monaco dan Paris Saint-Germain yang masih berpeluang besar juara. Saatnya Nice belajar merelakan.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Sementara Monaco dan PSG kompak menang atas lawan masing-masing, yakni Caen dan Lyon, Nice cuma bermain seri 1-1 melawan tim papan tengah, Nantes (18/3).
Akibatnya, Nice tertinggal tujuh poin dari Monaco dan empat angka dari PSG.
Dengan kompetisi menyisakan delapan pekan lagi, sesungguhnya masih ada peluang tipis buat Nice. Hanya, mereka perlu berharap baik Monaco maupun PSG terpeleset di beberapa laga.
Di atas kertas, harapan Nice tersebut sulit terealisasi. Pasalnya, lawan Monaco dan PSG yang tersisa banyak yang saat ini menghuni peringkat 10 ke bawah alias rivalrival yang terbilang enteng.
Baca Juga:
- Legenda Man United Suka dengan Formasi Tiga Bek Ala Mourinho
- 35 Pemain Jalani Seleksi Perdana Timnas U-18
- Bikin 23 Penyelamatan, Kiper 37 Tahun Jadi Buah Bibir di Liga Inggris
Sungguh bertolak belakang dengan Nice yang masih harus bersua dua dari empat klub teratas di klasemen saat ini: PSG (29/4) dan Lyon (20/5).
Jangankan Nice, harapan PSG supaya Monaco menemukan jalan licin saja tampaknya sulit saat ini bila melihat performa sang pemuncak klasemen.
Ketajaman Monaco masih menjadi modal utama pasukan Leonardo Jardim dalam mengarungi sisa musim ini.
Kemenangan 3-1 atas Caen (19/3) berarti mereka telah mencetak 87 gol di Ligue 1 2016-2017.
Hanya butuh 13 gol lagi agar Monaco menembus total 100 gol liga. Target yang bisa saja terealisasi mempertimbangkan betapa produktif Kylian Mbappe dkk.
Cukup dua gol per partai selama sisa gim Liga Prancis musim ini, Monaco dapat mengikuti jejak PSG, tim Ligue 1 terakhir yang mengemas lebih dari 100 gol per musim, yang terjadi pada 2015/16.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar