Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, Luis Milla, mengaku bisa saja meninggalkan gaya tiki-taka atau permainan dari kaki ke kaki.
Berkat gaya seperti itu, Milla membawa timnas Spanyol U-22 menjuarai Piala Eropa 2011. Diharapkan pula, Indonesia bisa merasakan tuah tiki-taka pada SEA Games 2016.
Fakta di lapangan masih jauh dari harapan. Indonesia kalah 1-3 dari Myanmar pada partai uji coba di Stadion Pakansari, Cibinong, Selasa (21/3/2017).
Sejumlah rapor minor terselip dalam kekalahan itu. Dicatat Labbola, tim Garuda cuma menguasai 45 persen permainan dan mencatatkan akurasi operan 81 persen. Apa sebab?
"Kami sudah coba melepaskan operan-operan pendek, tetapi ada sejumlah situasi menghalangi. Kalau memaksakan diri, kami bisa terkena serangan balik. Itu berbahaya," ucap Milla.
Statistik Pertandingan#Indonesia???????? 1-3 #Myanmar????????#TimNasDay #TimNasStats pic.twitter.com/9iWBQkSJsj
— Labbola (@labbola) 21 Maret 2017
Baca Juga:
- 4 Hal Menarik dari Hasil Imbang 1-1 Man City dengan Liverpool
- Modal Penting Juventus untuk Menjuarai Liga Champions
- Mantan Kapten Juventus Dipecat Klub Liga China
Milla juga mengaku akan mengevaluasi sejumlah kekurangan dalam pertandingan itu, termasuk meningkatkan kondisi fisik sehingga bisa bermain dari kaki ke kaki selama 90 menit.
Hanya, kalau hasilnya kembali mengecewakan, pelatih asal Spanyol itu enggan memaksakan taktiknya bersama timnas.
"Bermain dari kaki ke kaki adalah ide dan gaya saya. Saya akan mencari solusi lain kalau cara seperti itu tidak bisa digunakan lagi," kata Milla.
Selanjutnya, timnas diagendakan kembali menjalani pemusatan latihan di Lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH) dari Rabu (22/3/2017) sampai Jumat (24/3/2017).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | - |
Komentar