Kebijakan PSSI mengenai diperbolehkannya marquee player memantik pendapat dari kalangan Aremania, pendukung setia Arema FC. Menurut mereka, kebijakan tersebut berpotensi untuk menjadi beban bagi suporter dengan naiknya harga tiket pertandingan.
“Potensi itu (tiket naik) dengan hadirnya marquee player memang ada. Tetapi lepas dari itu, untuk saat ini marquee player bukanlah suatu kebutuhan urgent, khawatirnya malah jadi beban,” ujar Amin, Ketua Aremania Korwil Sukorejo, Pasuruan.
Dengan nilai kontrak di atas rata-rata pemain asing selama ini, wajar bila Aremania khawatir. Sebab dengan nilai yang cukup tinggi, bukan tidak mungkin akan berimbas pada naiknya harga tiket pertandingan jika tidak ditunjang dengan sponsor yang besar.
Nilai kontrak marquee player bisa mendekati angka Rp10 miliar, angka itu lebih dari separuh biaya operasional klub secara keseluruhan.
Baca Juga:
- Jermain Defoe Selalu Percaya Bisa Kembali ke Timnas Inggris
- Eko Yuli dan Ressa Kania Atlet Terbaik 2016 SIWO PWI Jatim
- Antoine Griezmann Sebut Barcelona dan Real Madrid Klub Impian
Berkaca pada kebutuhan klub, sejauh ini Aremania masih cukup optimis dengan komposisi pemain yang ada.
“Sepak bola itu soal kolektivitas, kalau hanya ada satu pemain bintang itu tidak begitu berpengaruh. Dimaksimalkan saja pemain yang ada saat ini,” ujar Amin.
Hanya saja untuk menghadapi Liga 1 mendatang, Arema FC memang dirasa perlu untuk segera menambah dua pemain pelapis di posisi striker dan bek tengah.
“Yang paling penting mungkin menambah striker yang sepadan dengan Gonzales dan satu bek tengah,” tuturnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar