Hidup striker Leicester City, Jamie Vardy, diganggu oleh sebuah ancaman pembunuhan. Hal tersebut berkaitan dengan pemecatan Manajer Claudio Ranieri.
Berita yang beredar di Inggris menyebut bahwa para pemain senior Leicester, termasuk Vardy, menjadi dalang di balik pemecatan Ranieri. Mereka dikabarkan menghasut pemilik klub supaya sang nakhoda didepak.
Alhasil, Vardy dan keluarganya menjadi target kebencian para suporter Leicester yang tidak senang dengan kepergian Ranieri.
Wajar kalau Ranieri begitu dicintai publik Leicester. Pasalnya, ia menjadi pelatih pertama yang mempersembahkan trofi Liga Inggris dalam sejarah tim berjulukan The Foxes tersebut.
Baca juga:
- Pique: Kalau Mau Hina Pemain, Lebih Baik Pulang Saja
- Masalah Pribadi, Pique Tak Diundang ke Pernikahan Messi?
- Mourinho Utamakan Trofi Liga Europa Dibandingkan Posisi 4 Besar
"Berita bermunculan di luar sana dan orang-orang terhasut. Setelah itu, saya mendapat ancaman pembunuhan," kata penyerang berusia 30 tahun itu dilansir BBC.
"Jujur, saya mendapatkan hal semacam itu setiap pekan. Penggemar sepak bola tampak tidak terlalu menyukai saya," ucap Vardy.
Apakah benar Vardy cs sudah ogah dilatih Ranieri? Satu hal yang pasti, skuat Leicester tampil sensasional pascapergantian pelatih.
Setelah tampuk kepemimpinan pindah dari Ranieri ke Craig Shakespeare per 23 Februari 2017, Leicester begitu trengginas dengan mencatatkan empat kemenangan beruntun.
Si Rubah membekuk Liverpool FC (3-1), Hull City (3-1), Sevilla (2-0), dan West Ham United (3-2).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BBC |
Komentar