Semen Padang memilih enggan menggunakan marquee player bukan semata karena alasan cost and benefit. Kubu kebanggaan Padang tersebutingin melahirkan pemain bintang ketimbang mendatangkan pemain bintang.
Menurut CEO Semen Padang, Daconi, apa yang sudah dilakukan Semen Padang selama ini jauh lebih bermanfaat dibanding harus membayar mahal pemain berkelas dunia.
Mereka lebih ingin membina anak muda menjadi pemain luar biasa.
“Kami tidak mempermasalahkan regulasi baru PSSI untuk Liga 1 yang akan digelar pada 15 April 2017. Tetapi, karena ini adalah sebuah opsi tidak wajib, kami lebih memilih dengan kebijakan klub yang selama ini sudah berjalan,” jelasnya.
Hal senada juga dikatakan Direktur Teknik PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP) Iskandar Z. Lubis.
Menurut pria yang juga sekretaris perusahaan PT Semen Padang itu, tak mudah bagi Semen Padang untuk mengikuti regulasi tersebut.
Selama ini, manajemen tim berjuluk Kabau Sirah tersebut sudah punya arah dan kebijakan jelas untuk sepak bola Indonesia.
Baca Juga:
- Eks Pilar Arema Keluhkan Minimnya Kompetisi Usia Dini
- Ramos: Saya Akan Memeluk Pique Saat Bertemu
- Formasi Baru Jose Mourinho untuk Melindungi Satu Pemain
“Sejak dulu kami tak pernah jor-joran membeli pemain. Tetapi, hasilnya tak lebih buruk dibanding klub yang menumpuk pemain bintang. Hal itu menandakan pembinaan klub punya arah dan kualitas jelas,” terang Iskandar sembari menambahkan bahwa timnya tetap akan mampu bersaing di liga nanti.
Iskandar menambahkan, kualitas marquee player akan berbanding lurus dengan dengan nilai kontraknya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar