goo, mengaku senang bermain di kompetisi Indonesia. Namun, ia punya pendapat tersendiri soal marque player.
Bukan karena nilai kontraknya, tetapi Yu Hyun-goo menilai warga Indonesia sangat ramah dan setiap pertandingan selalu ramai dengan dukungan penonton. Hal itu diakui menambah motivasi bagi dirinya.
Bahkan, Yu mengaku telah mempunyai penggemar sendiri di Indonesia.
“Saya senang bermain di Indonesia, penontonnya selalu ramai. Hal ini menjadi motivasi kami, pemain asing, untuk selalu bermain lebih baik,” ujar Yu Hyun-goo kepada JUARA.
Agar lebih dekat dengan suporter dan penduduk Indonesia, Yu kini lebih banyak meluangkan waktu untuk belajar bahasa Indonesia. Ia ingin komunikasi dengan rekan satu tim dan penggemar menjadi lebih lancar.
“Sekarang, saya sudah belajar bahasa Indonesia, tetapi memang belum lancar. Hal ini bukti bahwa saya senang dengan Indonesia. Juga agar lebih dekat dengan suporter yang telah mendukung saya di setiap pertandingan,” kata kapten tim Sriwijaya FC ini.
Baca Juga:
- Wenger Siap Perpanjang Kontrak bersama Arsenal
- Luis Milla Siap Turunkan Ezra Walian kontra Myanmar
- Surabaya Samator Berbagi Ilmu kepada Mahasiswa di Malang
Menurut Yu, targetnya dalam kompetisi di Indonesia saat ini adalah membawa Sriwijaya FC menjadi juara yang belum sempat ia wujudkan.
Namun begitu, Yu pernah membawa tim berjulukan Laskar Wong Kito masuk final Piala Presiden 2015.
“Saya ingin Sriwijaya FC menjadi juara, tetapi sayang kompetisi sekarang belum berjalan. Saya yakin Sriwijaya bisa mencapainya,” tutur Yu optimis.
Yu Hyun-goo juga mengatakan dirinya kurang suka dengan regulasi pemain asing, yaitu dengan menambah marque player.
Karena hal itu disebut belum menjadi jaminan kualitas permainan menjadi lebih menarik.
Menurutnya, daripada klub membeli pemain dengan harga mahal yang mencapai 10 miliar rupiah, lebih baik uangnya dipergunakan untuk membangun stadion.
“Saya pikir kalau daripada membeli pemain mahal dengan harga mencapai puluhan miliar, lebih baik membangun stadion. Karena hal itu lebih baik untuk meningkatkan sepak bola Indonesia,” kata Yu.
Menurut gelandang kelahiran 27 Januari 1983 ini, regulasi yang memberikan batasan jumlah pemain senior dan pemain muda di klub cukup baik jika tujuannya untuk meningkatkan pembinaan.
Tetapi, hal tersebut diberlakukan dengan catatan bila kompetisi sudah berjalan normal.
“Sekarang ini ada 18 klub yang ikut kompetisi. Jadi, kalau untuk memenuhi kuota tiga pemain muda, total ada 54 pemain. Bila mereka bermain normal sangat baik untuk kompetisi. Tetapi, kalau tidak, tentu yang akan kesulitan tim itu sendiri,” kata Yu.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | - |
Komentar