Eks kapten PSMS Medan, Donny Fernando Siregar meminta Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) untuk menjadi jembatan pemain dengan PSSI. Semua ini terkait regulasi baru di Liga Indonesia musim 2017.
Karena, aturan yang dikeluarkan PSSI membuat banyak pemain akan kehilangan penghasilan dari profesinya.
”Saya pikir di sinilah salah satu letak keberadaan APPI sebagai asosiasi yang menaungi pemain sepak bola profesional di Indonesia,” kata Donny Fernando Siregar kepada JUARA.
”Kami berharap APPI menjembatani persoalan regulasi ini ke PSSI. Toh sekarang, mereka juga sudah diakui oleh PSSI,” tuturnya.
”Apa gunanya nanti ada (Michael) Essien main kalau tentang offside saja acap kali menjadi persoalan."
Eks Kapten PSMS Medan, Donny Fernando Siregar
Donny mengatakan, aturan di Liga 1 maupun Liga 2 memiliki kesan liga profesional seperti kompetisi kelompok umur.
”Bayangkan, untuk tim inti Liga 1 ada empat pemain asing (satu marquee player) plus tiga pesepak bola junior. Itu sudah tujuh pemain ditambah satu kiper. Jadi, hanya ada tiga tempat lagi buat pemain senior,” ucapnya.
”Ini liga profesional, kenapa jadi terkesan terjadi pengelompokan kategori umur di lapangan,” tutur Donny, yang musim lalu jadi kapten PSMS di ISC B.
Donny juga menilai kehadiran marque player sangat positif. Namun sebaiknya, pemain itu dimasukan saja ke status pilar asing. Karena, mereka bisa mengorbankan pemain, klub, dan pelatih.
Baca juga:
- Laga Sempat Setop, Persebaya Menang Via Gol Penalti
- 'Regulasi Pemain Liga 1 Langgar Hak Asasi Manusia'
- Irfan Bachdim Dimainkan, Bali United Disikat PSS Sleman
”APPI harus aktif untuk regulasi ini. Kami belum mendengar lagi nanti bagaimana untuk Liga 2. Apakah akan semakin banyak pesepak bola yang kehilangan pendapatan dari profesinya,” ujarnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar