Regulasi baru soal pemain yang dikeluarkan PSSI untuk Liga 1 musim 2017 menuai kontra dari beberapa pemain senior. Gelandang Donny Fernando Siregar bahkan menilai keputusan adanya pembatasan umur itu termasuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
”Saya bisa katakan ini termasuk pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) bagi kami para pesepak bola,” kata Donny Fernando Siregar kepada JUARA.
”Artinya, profesi pesepak bola seperti kami dibatasi. Mereka kemampuan dan cari makan hanya di sepak bola, lalu diminati klub, gagal kerja. Karena, kami terbentur regulasi,” tuturnya.
”Karena dia (Febri) punya kualitas dan pantas dimainkan."
Gelandang Donny Fernando Siregar
Penerapatan aturan yang seperti ini kata Donny tidak ada di liga-liga top dunia. Justru, mereka semakin menghabiskan uang demi menaikkan rating kualitas liga di negaranya.
”Pasti pesepak bola mengerti dengan tujuan PSSI dengan tujuan penerapan regulasi ini. Tetapi caranya tidak tepat. Kenapa tidak memperbanyak kompetisi berjenjang dari kelompok umur yang bertujuan ke Liga 1 dan 2,” katanya.
”Liga profesional adalah tempat pemain yang pantas dan berkualitas. Biarkan klub dan publik yang memutuskan pantas atau tidak pemain direkrut. Bukan dibatasi seperti ini,” ucap Donny tegas.
Baca juga:
- 'PSSI Membuat Pilihan Maju dengan Menghapus Kompetisi U-21'
- Melalui Swafoto, Aremania Tunjukkan Solidaritas untuk Insiden Pasca Final Piala Presiden
- Regulasi Baru untuk Klub Liga 2 Bocor, Usia Pemain Maksimal 30 Tahun
Donny, yang mantan kapten PSMS Medan di ISC B 2016, menegaskan penetapan regulasi ini sangat mengorbankan kualitas pemain.
Misalnya saja, ada 5 pemain pada umur 25 tahun dengan kualitasnya mumpuni, tetapi gagal dapat klub karena aturan itu.
”Lalu, mereka harus dikorbankan demi memainkan tiga pemain junior. Ini akan merugikan klub,” kata Donny, yang juga pernah menjadi bagian dari PSIS Semarang, Persijap Jepara, dan Pro Duta.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar