Pelatih muda Ricky Nelson menjadi idola baru, khususnya untuk masyarakat sepak bola di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sukses membuat Pusamania Borneo FC (PBFC) II lolos hingga final Piala Presiden 2017, sebelum dihentikan Arema FC, pelatih berusia 37 tahun ini naik daun.
Bahkan, Ricky Nelson mulai diperhitungkan di sepak bola Tanah Air.
Sebagai putra asli NTT, pemilik lisensi B AFC ini ternyata punya ekspetasi tinggi untuk membantu mengembangkan persepakbolaan tanah kelahirannya.
Namun, ada tiga syarat utama yang harus ada di NTT. Menurut Direktur Villa 2000 ini, tiga syarat itu yang pertama adalah infrastuktur.
Baca juga:
- Babak Kedua Tanpa Gol, Persija Menang Tipis di Cilegon
- Universitas Swasta Jadi Sponsor Utama PSIM Yogyakarta
- Pelatih Klub Liga 2 dari Indragiri Hilir Pun Gelisah
Syarat ini adalah sarana dan prasarana yang layak dan pantas. Lalu untuk syarat kedua, struktur kompetisi. Kompetisi yang rutin dan terjadwal akan memajukan sepak bola di NTT.
Lalu untuk yang ketiga adalah struktur latihan yang teratur sesuai konten masing-masing.
”Di NTT, ini semua yang belum ada. Ini masalah besar yang segera dipikirkan oleh pemerintah daerah jika berkeinginan sepak bola NTT tidak tertinggal dengan daerah lain di Indonesia,”ujar Ricky Nelson.
Semua itu dikatakan Ricky di sela-sela memberikan coaching clinic untuk 10 pelatih lokal Kupang di Swiis-belinn Kristal Hotel, Jalan Timor Raya, Kupang, NTT, Sabtu (18/3/2017).
”Saya yakin sekali anak-anak NTT akan berlomba-lomba mengadu skill, jika ketiga syarat tersebut ada dan berjalan bagus,” tutur ayah dua anak ini.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar