Manajemen Semen Padang memutuskan untuk tidak menggunakan jatah pemain asing bintang atau marquee player pada Liga 1 musim 2017. Tetapi, manajemen tim berjulukan Kabau Sirah sepakat untuk tidak ikut-ikutan berkomentar soal kebijakan baru PSSI tersebut.
Kepastian tidak menggunakan jatah baru PSSI tersebut diambil dalam rapat koordinasi Direktorat Teknik PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP), Sabtu (18/3/2017) siang.
Rapat yang berlangsung sekitar tiga jam itu dipimpin oleh Direktur Teknik Iskandar Lubis. Rapat dihadiri Manajer Semen Padang, Win Benardino, Manajer tim U-21 Masykur Rauf, pelatih dan asisten pelatih tim senior, U-21, dan U-19.
”Kami akan berkompetisi dengan materi yang sudah disiapkan saat ini.”
Manajer Semen Padang, Win Benardino
Seperti disampaikan Win Benardino, dalam rapat koordinasi sekaligus evaluasi pasca Piala Presiden 2017 itu, melahirkan beberapa keputusan. Namun semua masih dalam ruang lingkup manajemen.
”Yang agak baru, hanya soal pemain asing tambahan atau marquee player. Manajemen memastikan kalau Semen Padang tanpa marquee player,” kata Win.
”Kami cukup dengan materi yang ada termasuk tiga pemain asing, satu di antaranya pesepak bola impor asal negara Asia. Selebihnya hanya soal koordinasi kerja saja,” ucapnya.
Apa yang menjadi dasar keputusan manajemen adalah soal dana serta keuntungan. Sementara itu, tim juga butuh biaya operasional kebutuhan bulanan yang jumlahnya lumayan besar.
Baca juga:
- Timnas U-22 Malaysia Gigit Jari Menuju SEA Games 2017
- AFC Berikan Sanksi 22 Pemain dan Pengurus Sepak Bola Seumur Hidup
- Pelatih Klub Liga 2 dari Indragiri Hilir Pun Gelisah
“Lagi pula, kami sudah membuat perencanaan anggaran untuk Liga 1. Anggaran itu tidak termasuk soal pemain kelas dunia, seperti peluang yang diberikan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi,” ujar Win.
”Kami akan berkompetisi dengan materi yang sudah disiapkan saat ini,” ucapnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar