Mauro Camoranesi mengklaim bahwa eks timnya, Juventus, berpeluang merekrut Lionel Messi dari Barcelona apabila tidak tersangkut kasus calciopoli.
Dijelaskan Camoranesi, ketertarikan Juventus dimulai pada 2005, tahun ketika Messi menjalani debut profesional pada usia 18 tahun.
Saat itu, kursi pelatih I Bianconeri, julukan klub, masih diduduki Fabio Capello. Sang pelatih meminta manajemen untuk terus memantau perkembangan Messi muda di Barcelona.
"Dia mengindentifikasi Messi sebagai pemain berbeda dan memprediksinya jadi salah satu pemain terbaik dunia," tutur Camoranesi.
"Selalu dikatakan Capello, kami harus menunggu hingga Messi hingga benar-benar menunjukkan bakatnya, meskipun membuat nilai transfer bisa lebih mahal," ucap sosok berpaspor Italia itu.
Baca: Ketika Didier Drogba dan Samuel Eto'o Bicarakan Persib Bandung...
We've 23 men travelling south to take on @sampdoria_en tomorrow! ????????
Who's in your predicted starting XI for #SampJuve? ???? #ForzaJuve pic.twitter.com/sZqhch81da
— JuventusFC (@juventusfcen) March 18, 2017
Manajemen Juventus mematuhi imbauan Capello untuk menunggu. Namun, hal itu justru membuat rencana merekrut Messi batal terlaksana.
Pada musim panas 2006, Juventus harus terdegradasi ke Serie B akibat skandal calciopoli. Kasus itu juga membuat Capello memilih hengkang ke Real Madrid.
"Saya berpikir, apabila bertahan di Serie A dan merekrut Messi, kami sudah memenangi Liga Champions. Itu tidak diragukan lagi," ujar Camoranesi.
Liga Champions menjadi satu-satunya gelar yang tidak pernah dimenangi Juventus sejak 1996. Sebaliknya, Messi sudah mencicipinya sebanyak empat kali sepanjang karier.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Transfermarkt, Goal |
Komentar