Manajer Manchester City, Josep Guardiola, menolak perombakan tim secara radikal setelah kegagalan di Liga Champions.
Man City dipastikan tersisih setelah kalah 1-3 dari AS Monaco pada partai kedua babak 16 besar di Stade Louis II, Rabu (15/3/2017).
Kegagalan itu sekaligus mencoreng reputasi Guardiola. Sebab, dia selalu membawa dua klub sebelumnya, Barcelona dan Bayern Muenchen, lolos ke semifinal.
Seiring hasil minor itu, Man City pun diprediksi melakukan "cuci gudang" pada bursa musim panas 2017. Namun, Guardiola menepisnya.
"Mustahil mengganti 12 atau 13 pemain saat ini. Mereka terikat kontrak dan Anda harus membayar gajinya," tutur Guardiola.
"Dengan menghabiskan dari 40 juta-50 juta poundsterling per pemain, Anda berarti harus menggelontorkan nilai total 500 juta-600 juta poundsterling," kata pria asal Spanyol itu.
Baca: Dana Kerugian dari Kasus e-KTP Bisa Gaet 223 Essien
Man City - Over Land and Sea ???????????? pic.twitter.com/EDVJHGt6Ag
— Manchester City (@ManCity) March 15, 2017
Menilik materi, Man City memang masih tergolong mewah. Mereka tercatat sebagai skuad dengan nilai pasar terbesar di Premier League - kasta teratas Liga Inggris, yaitu mencapai 525 juta euro (sekitar Rp 7,5 triliun).
Di bawah mereka, ada Chelsea dengan 515 juta euro dan Arsenal dengan 492 juta euro.
Hanya, untuk prestasi sejauh ini, Man City bukanlah nomor satu. Pasukan Guardiola tertahan di peringkat ketiga dengan selisih sepuluh angka dari Chelsea di puncak tabel.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Transfermarkt, Manchester City |
Komentar