Pemain muda Indonesia yang berkiprah di Liga Qatar, Andri Syahputra (17), menolak panggilan Indonesia U-19. Itu setelah undangan PSSI ditolak orang tua dan tidak direspons klub yang dibela Andri, Al-Ghafara.
Andri Syahputra merupakan pemain kelahiran Aceh, 29 Juni 1999. Sang pemain berposisi sebagai stiker dan sudah tinggal 10 tahun di Qatar.
Bahkan, penampilan apik Andri di level klub membuat dia dibakarkan bakal dinaturalisasi negara Timur Tengah tersebut.
3. Andri Syahputra (18th) putra asli Aceh yg ikut orang tuanya ke Qatar & saat ini ia berkarir sepakbola bersama Al-Gharafa. pic.twitter.com/M3Sqj5nvp3
— SuporterTV FC (@SuporterTVFC) February 8, 2017
"Ayah Andri yang menyampaikan penolakan," ucap Direktur Hubungan Intenasional dan Media PSSI, Hanif Thamrin, Jumat (17/3/2017).
Andri merupakan satu dari 12 pesepak bola Indonesia yang bermain di luar negeri yang dipanggil PSSI untuk mengikuti seleksi Indonesia U-19 proyeksi Piala AFF U-18 arahan Indra Sjafri.
Baca Juga:
- Imbas Indonesia U-22, Akademi Arema dan ASIFA Jadi Opsi Aji Santoso
- Marcus/Kevin Senang Bisa Tembus Nomor Satu Dunia
- Aturan Marquee Player, Sriwijaya FC Nilai Tidak Adil
Tahap pertama seleksi Indonesia U-19 mulai berlangsung di Lapangan Atang Sutrisna, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (19/3/2017).
"Pemusatan latihan tahap pertama akan berlangsung sampai tanggal 6 April. Pada tanggal 6-10 April akan bergabung pemain Indonesia yang bermain di luar negeri untuk diseleksi," kata Indra.
Pada Piala AFF U-18 di Myanmar, September 2017, Indonesia tergabung di Grup B bersama tuan rumah Myanmar, Vietnam, Brunei Darussalam, Filipina, kontestan undangan, Selandia Baru.
Selain itu, Indonesia U-19 juga akan bertanding pada kualifikasi Piala Asia 2018 untuk menembus Piala Dunia U-20 2019.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Antara |
Komentar