Andai dideskripsikan secara hiperbolis, duel Manchester City vs Liverpool (19/3/2017) layak disebut sebagai bentrokan para manusia lanjut usia melawan bayi.
Penulis: Sem Bagaskara
City banyak dihuni oleh pemain senior yang telah mencapai usia kepala tiga.
Bukan hal yang aneh jika rata-rata usia skuat The Citizens mencapai 28,5 tahun alias lima besar tertua di Premier League 2016/17.
Sebaliknya, darah muda menjadi kerangka Liverpool arahan Juergen Klopp. Rata-rata usia tim The Reds adalah 26,1 tahun atau cuma kalah muda dari Tottenham (25,1).
Baca Juga:
- Makan Pisang di Tengah Pertandingan, Bek Man United Bikin Heboh
- Mathieu Valbuena Puji Mental Bermain Lyon di Stadio Olimpico
- Mourinho: Seharusnya Man United Bikin Gol Lebih Banyak
Kedewasaan bermain dan konsistensi memang sering bisa dicapai dengan bekal skuat matang penuh pengalaman. Namun, pikiran peracik taktik City, Pep Guardiola, menerawang jauh ke depan.
Salah satu agenda penting Guardiola pada musim pertama melatih City adalah meremajakan skuat.
"Kami membeli untuk jangka panjang. Itulah kenapa Leroy (Sane), Raz (Raheem Sterling), dan Gabriel (Jesus) di sini. Kecuali, dalam satu atau dua kasus kami membutuhkan pengalaman. Usia sangat penting," kata Guardiola di situs resmi City.
Setelah membeli, langkah berikutnya yang tak kalah rumit adalah melepas pemain, terutama mereka yang kontraknya akan kadaluwarsa per Juni 2017.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.751 |
Komentar