Atletico Madrid memiliki tradisi diperkuat striker hebat, terutama di abad ini ketika rentetan namanama lini depan relatif amat menakutkan.
Penulis: Rizki Indra Sofa
Mulai dari awal 2000-an di masa keemasan El Nino alias Fernando Torres, tradisi berlanjut dengan kedatangan Sergio Aguero, Diego Forlan, Diego Costa, Radamel Falcao, hingga yang tergolong singkat seperti Jackson Martinez dan Mario Mandzukic.
Mereka adalah bomber-bomber tajam yang sedikit banyak mampu berperan dalam kesuksesan Atleti. Peran itu sekarang dilanjutkan oleh Antoine Griezmann dan dibantu sang deputi, Kevin Gameiro.
Rata-rata mereka tak bisa lama berseragam Atletico.
Penampiilan gemilang, atau dalam beberapa kasus karena alasan lain, membuat para penyerang diidamkan klub lain dengan kekuatan finansial, tawaran personal lebih baik, profil klub lebih mentereng, atau malah tantangan di liga berbeda.
Torres pindah Liverpool, meski kini kembali di Vicente Calderon. Aguero pisah lewat jalan belakang ke Inggris, bergabung bersama Manchester City.
Aguero bisa lima tahun bareng Los Colchoneros, tapi dia didatangkan di usia sangat muda, 18 tahun.
Baca Juga:
- Kehadiran Essien Bikin Bek Arema Harapkan Kedatangan Sergio Ramos
- Penyelesaian Akhir PSMS Masih Menjadi Sorotan
- Indonesia Satu Grup dengan Denmark dan India pada Piala Sudirman 2017
Forlan sudah berusia 32 tahun saat pindah ke Internazionale, jadi tergolong sudah menghabiskan empat musim masa keemasan di Atletico. Falcao dibeli mahal oleh AS Monaco setelah dua musim saja di Spanyol.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.751 |
Komentar