adiknya atas permintaan Manajer Jaino Matos.
”Ada tugas tambahan yang diberikan Coach Jaino Matos kepada saya. Saya harus mengemong adik-adik para pemain muda. Saya harus berbagi pengalaman yang ada kepada mereka,” kata Supriyono kepada JUARA di Batam.
Visi dan misi klub hasil merger Bintang Jaya Asahan dengan YSK 757 FC ini diakui Supriyono menjadi motivasi baginya untuk bisa berprestasi. Apalagi, pemain berusia 35 tahun ini sadar kariernya tak lama lagi.
”Artinya, 757 Kepri Jaya FC ini tidak hanya klub yang dibentuk untuk sekedar berlaga di kompetisi."
Bek 757 Kepri Jaya FC, Supriyono Salimin
”Saya ingin jadi bagian dalam mewujudkan visi dan misi klub ini. Pada usia sekarang ini, saya masih sanggup untuk bersaing dengan adik-adik yang masih muda,” kata Supriyono.
Ketika usianya menjelang kepala empat, bek Persija musim 2008 ini masih terlihat bugar dan prima. Hal ini yang membuatnya masih dipercaya Jaino Matos untuk menjadi pasukan inti 757 Kepri Jaya FC di Liga 2.
Di samping itu, Supriyono mengakui ketertarikannya berlabuh di 757 Kepri Jaya FC, setelah mendapatkan paparan Jaino Matos.
Pelatih asal Brasil ini punya konsep pengembangan sepak bola di Kepri.
Baca juga:
- Dari Bandung, Michael Essien Pun Kembali ke London
- Persija Dipimpin Gede Widiade, Bambang Pamungkas Bersuara
”Saya akui, paparan Jaino membuat tertarik untuk bergabung. Karena yang kami bicarakan adalah sepak bola Indonesia di masa depan,” tutur pemain yang memulai karir senior di PSIS Semarang ini.
”Artinya, 757 Kepri Jaya FC ini tidak hanya klub yang dibentuk untuk sekedar berlaga di kompetisi. Tetapi juga menanamkan pondasi klub profesional yang sesungguhnya. Ini sejarah bagi Indonesia, saya ingin menjadi bagian itu,” ucap bek Persebaya musim 2009 ini.
Dengan menjalankan tuntutan mengemong para pemain usia muda, Supriyono merasa enjoy setelah bergabung di mes klub.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar