Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menurut Courtois, Mourinho Ubah Man United Jadi Tim Kasar

By Anju Christian Silaban - Rabu, 15 Maret 2017 | 10:20 WIB
Penjaga gawang Chelsea, Thibaut Courtois, memberikan arahan kepada rekan-rekan setimnya saat melawan Southampton pada partai lanjutan Premier League di Stadion St Mary, 30 Oktober 2016.
GLYN KIRK/AFP
Penjaga gawang Chelsea, Thibaut Courtois, memberikan arahan kepada rekan-rekan setimnya saat melawan Southampton pada partai lanjutan Premier League di Stadion St Mary, 30 Oktober 2016.

 Penjaga gawang Chelsea, Thibaut Courtois mengkritik, taktik yang diterapkan eks manajernya, Jose Mourinho, bersama Manchester United.

Pendapat Courtouis mengacu duel kedua tim pada partai perempat final Piala FA di Stadion Stamford Bridge, Senin (13/3/2017). Laga itu dimenangi Chelsea berkat lesakan N'Golo Kante pada menit ke-51.

Selain gol Kante, laga itu juga diwarnai tensi agak tinggi. Man United harus kehilangan Ander Herrera akibat kartu kuning kedua pada menit ke-35.

Menurut Courtois, hukuman itu pantas diterima oleh Herrera.

"Herrera harus membayar apa yang dilakukan dia dan rekan-rekan setimnya. Phil Jones melakukan pelanggaran kelima terhadap Hazard, lalu Herrera mengulanginya beberapa detik berselang," tutur Courtois.

"Wasit memang harus memberikan kartu kuning. Sayang sekali, Herrera sudah mengantongi satu kartu sebelumnya," ucap pemain asal Belgia itu.

Baca: Bagaimana Dunia Membicarakan Michael Essien dan Persib Bandung?

Courtois juga menilai bahwa aksi Herrera merupakan representasi dari permainan Man United secara keseluruhan. Total tujuh pelanggaran dilakukan tim tamu sepanjang 90 menit.

Catatan kedisiplinan buruk itu, diyakini Courtois, tidak lepas dari taktik yang diterapkan Mourinho.

"Inilah gaya dari Mourinho. Man United coba merusak fokus kami dengan melakukan pelanggaran dan tendangan. Mereka mendapatkannya dari manajer," kata Courtois.

Baca: Michael Essien di Mata Jose Mourinho

Gaya Mourinho sebenarnya tidaklah asing buat Courtois. Keduanya sempat bekerja sama di Chelsea dari 2014 hingga 2015.

Dalam kurun tersebut, Courtois sempat mencicipi satu trofi Premier League - kasta teratas Liga Inggris.

Hanya saja, kesuksesan Chelsea menjuarai liga pada 2014-2015 mengundang kritik karena diwarnai permainan defensif.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : Transfermarkt, Goal , The FA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X