Penjaga gawang Chelsea, Thibaut Courtois mengkritik, taktik yang diterapkan eks manajernya, Jose Mourinho, bersama Manchester United.
Pendapat Courtouis mengacu duel kedua tim pada partai perempat final Piala FA di Stadion Stamford Bridge, Senin (13/3/2017). Laga itu dimenangi Chelsea berkat lesakan N'Golo Kante pada menit ke-51.
Selain gol Kante, laga itu juga diwarnai tensi agak tinggi. Man United harus kehilangan Ander Herrera akibat kartu kuning kedua pada menit ke-35.
Menurut Courtois, hukuman itu pantas diterima oleh Herrera.
"Herrera harus membayar apa yang dilakukan dia dan rekan-rekan setimnya. Phil Jones melakukan pelanggaran kelima terhadap Hazard, lalu Herrera mengulanginya beberapa detik berselang," tutur Courtois.
"Wasit memang harus memberikan kartu kuning. Sayang sekali, Herrera sudah mengantongi satu kartu sebelumnya," ucap pemain asal Belgia itu.
Baca: Bagaimana Dunia Membicarakan Michael Essien dan Persib Bandung?
These were the scenes at full-time yesterday! ????
Next up for the Blues in the FA Cup semi-final - Spurs at Wembley! pic.twitter.com/Hm7RqfWGS6
— Chelsea FC (@ChelseaFC) March 14, 2017
Courtois juga menilai bahwa aksi Herrera merupakan representasi dari permainan Man United secara keseluruhan. Total tujuh pelanggaran dilakukan tim tamu sepanjang 90 menit.
Catatan kedisiplinan buruk itu, diyakini Courtois, tidak lepas dari taktik yang diterapkan Mourinho.
"Inilah gaya dari Mourinho. Man United coba merusak fokus kami dengan melakukan pelanggaran dan tendangan. Mereka mendapatkannya dari manajer," kata Courtois.
Baca: Michael Essien di Mata Jose Mourinho
That's a new club record of 1??3?? consecutive home victories! pic.twitter.com/E3jJTnIze4
— Chelsea FC (@ChelseaFC) March 13, 2017
Gaya Mourinho sebenarnya tidaklah asing buat Courtois. Keduanya sempat bekerja sama di Chelsea dari 2014 hingga 2015.
Dalam kurun tersebut, Courtois sempat mencicipi satu trofi Premier League - kasta teratas Liga Inggris.
Hanya saja, kesuksesan Chelsea menjuarai liga pada 2014-2015 mengundang kritik karena diwarnai permainan defensif.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Transfermarkt, Goal , The FA |
Komentar