Permainan menyerang yang bersandarkan pada kemampuan apik menguasai bola adalah senjata utama Sevilla di bawah arahan Jorge Sampaoli.
Penulis: Sem Bagaskara
"Saya mencoba memberikan identitas bermain di sini agar orang yang mempekerjakan saya bahagia," kata Sampaoli kepada As.
Soal memberikan identitas kepada Sevilla, Sampaoli sukses besar. Pada paruh pertama La Liga 2016/17, Los Nervionenses 10 kali mencatat rata-rata penguasaan bola di atas 60 persen!
Bahkan, beberapa di antaranya muncul saat mereka bertandang, tepatnya ke markas Villarreal, Bilbao, Leganes, Sporting Gijon, dan Deportivo La Coruna. Pada paruh pertama kompetisi, Sevilla hanya sekali gagal mengendalikan permainan, yakni ketika kalah 1-2 dari Barcelona pada 6 November silam.
Kala itu persentase penguasaan bola pasukan Sampaoli cuma 46 persen, berbanding 54 persen milik lawan.
Sampaoli kini mesti memecut anak asuhnya agar bangun dan kembali tampil sebagai tim dominan. Soalnya, tren menunjukkan penurunan kemampuan Sevilla mengendalikan laga pada paruh kedua liga.
Baca Juga:
- FA Investigasi Nyanyian Rasialis Fans Millwall terhadap Son Heung-Min
- Cetak Gol Terjauh di Ligue 1, Memphis Depay Mengaku Tak Lihat Bola Masuk
- 200.000 Orang Ingin Laga Barcelona Vs PSG Diulang
Dalam delapan partai terakhir La Liga, penguasaan bola Los Nervionenses hanya dua kali menembus plafon 60%, yaitu saat Franco Vazquez dkk. ditahan imbang Villarreal 0-0 dan Leganes 1-1 di Ramon Sanchez Pizjuan.
Penurunan angka persentase penguasaan bola Sevilla disebut dipicu oleh kelelahan yang mulai menyerang dua elemen fantasi tim, Samir Nasri dan Vazquez.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar