Akhirnya, Manajer Manchester City, Josep Guardiola, mendapat penghargaan untuk pertama kalinya dari sepak bola Inggris. Pelatih asal Spanyol tersebut dinobatkan sebagai Manajer Terbaik Premier League edisi Februari 2017.
Penulis: Dedi Rinaldi
Josep Guardiola berhasil menyingkirkan manajer lain yang masuk bursa, yaitu Jose Mourinho (Manchester United), Tony Pulis (West Bromwich Albion) dan Antonio Conte (Chelsea).
Namun, performa bagus pada tiga pertandingan sepanjang Februari membuat Guardiola lolos menjadi yang terbaik.
Adapun tiga kemenangan yang menjadi acuan yang membuat Guardiola melesat sebagai Manajer Terbaik Februari ialah kemenangan 4-0 atas West Ham (1/2/2017), lalu menang lagi 2-1 atas Swansea City (5/2/2017), dan menang 2-0 atas Bournemouth (13/2/2017).
Bagi Guardiola, penghargaan ini terasa spesial baginya karena merupakan apresiasi perdana sejak ia tiba di Inggris pada musim panas 2016.
Selain itu, dengan penghargaan tersebut membuat manajer berusia 46 tahun ini menjadi sosok pertama yang menerima penghargaan tersebut di City sejak Manuel Pellegrini menerimanya pada Agustus 2015.
“Rasanya menyenangkan mendapat penghargaan untuk pertama kalinya di Inggris. Saya merasa spesial karena masih banyak yang belum saya lakukan di sini,” kata Guardiola.
Perjalanan Guardiola memang terbilang terjal setelah hengkang dari Jerman ke Inggris. Catatan yang pernah dikemasnya bersama Barcelona dan Bayern Muenchen, membuat Guardiola digantungi ekspektasi yang begitu tinggi.
Sempat melesat pada awal musim, namun performa The Citizens kemudian seperti meredup. Ekspektasi besar padanya seperti sia-sia, sampai terdengar spekulasi bahwa keberadaannya di The Citizens hanya setahun.
OFFICIAL: Pep Guardiola has been named Premier League Manager of the Month award for February. pic.twitter.com/crLmThVFKE
— Squawka News (@SquawkaNews) March 10, 2017
Olok-olok
Guardiola juga menjadi olok-olok bagi pencinta Manchester United yang terkenal sebagai musuh bebuyutan The Citizens. Menurut pencinta Setan Merah, Manajer Jose Mourinho jauh lebih bagus dibanding Guardiola.
Alasannya, Mourinho sudah pernah memenangi gelar Premier League sebanyak tiga kali. Karena itu, Guardiola harus meraih Premier League terlebih dahulu agar bisa disebut sebagai manajer hebat di kancah sepak bola Inggris.
Guardiola mengakui bahwa tidak mudah menjadi manajer di Inggris. Bahkan dirinya sadar nasibnya ditentukan oleh trofi di The Citizens.
Baca Juga:
- Ke Mana Rekan Seangkatan Michael Essien di Chelsea?
- Alexis Sanchez, Si Anak Tidak Ajaib
- Kampanye Wenger Out, dari Inggris sampai Amerika Serikat
“Jika tidak ada gelar, saya tidak akan lama berada di sini. Menjadi manajer tergantung pada hasil,” katanya.
Pada Sabtu (11/3/2017), kemenangan 2-0 atas Middlesbrough membuat The Citizens lolos ke babak semifinal Piala FA. Ajang ini bisa saja menjadi prioritas bagi Guardiola agar membuatnya terhindar mengakhiri musim ini dengan tanpa gelar.
Namun, jalan meraih trofi sangat berat karena pada babak semifinal apa pun hasil undiannya semuanya tidak mengenakkan.
Di babak ini telah menunggu Tottenham Hotspur, Arsenal, dan pemenang antara Manchester United dan Chelsea sebagai calon lawan.
Sementara itu, dua kompetisi lainnya yang diikuti, yaitu Liga Champions dan Premier League, juga semakin keras.
Pada kancah Premier League bahkan potensi mendapatkan gelar nyaris tertutup karena jurang angka yang begitu lebar dengan pemuncak klasemen: Chelsea.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar