Performa Arema FC sempat diragukan di turnamen pramusim bertajuk Piala Presiden 2017. Pasalnya, Singo Edan ditinggal beberapa pilar penting dan hanya menggantinya dengan sejumlah pemain muda.
Pelatih Arema, Aji Santoso, menepis keraguan itu dengan menjuarai Piala Presiden.
Kombinasi pemain muda dan senior ternyata tidak membuat Arema lemah, justru permainan mereka semakin variatif.
Aji mengungkapkan bahwa sebenarnya untuk membangun Arema yang sedemikian tangguh tidak membutuhkan waktu panjang. Aji hanya membentuk kesepahaman antarpemain.
“Saya selalu mengatakan kepada pemain bahwa tak perlu waktu lama untuk membentuk kekompakan tim. Hal terpenting ialah seberapa cepat mereka menjalin komunikasi saat berada di atas lapangan,” ujar mantan pelatih Indonesia U-23 itu.
Aji pun mencontohkan kesepahaman yang terbangun antara Adam Alis dan Cristian Gonzales. Gelandang 23 tahun itu telah memahami bentuk umpan yang disukai oleh sang senior.
“Adam bisa mengerti keinginan El Loco (sapaan Gonzales). Dia mengerti kapan harus memberikan bola-bola bawah atau atas kepada Gonzales. Itulah yang dimaksud dengan kesepahaman antarpemain,” tutur Aji.
Baca Juga: Ini Atlet Putra dan Putri serta Tim Terbaik 2016 Menurut Pembaca BOLA dan JUARA
Kerangka tim saat ini merupakan skuat yang akan berlaga di Liga 1. Boleh dibilang, manajemen Arema mengambil langkah berani mengontrak semua pemain sejak Piala Presiden 2017.
“Arema beda dengan klub lain. Semua pemain yang berlaga di Piala Presiden 2017 sudah dikontrak. Jadi, Piala Presiden 2017 bukan ajang trial buat pemain,” tutur Ruddy Widodo, Manajer Arema.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar